Kamis, 22/06/2017

Serba Sulit Hidup di Daerah ‘Anak Tiri’

Kamis, 22/06/2017

Bertaruh Nyawa: Salah satu riam Sungai Mahakam di Long Apari. Gonus dan Oah, guru asal Long Apari.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Serba Sulit Hidup di Daerah ‘Anak Tiri’

Kamis, 22/06/2017

logo

Bertaruh Nyawa: Salah satu riam Sungai Mahakam di Long Apari. Gonus dan Oah, guru asal Long Apari.

MAHAKAM ULU - Bentuk Kabupaten Mahakam Ulu belum sempurna wujudnya. Kabupaten termuda di Kaltim, masih mencari pola menuju pemerintahan yang hampir ideal. Berada nun jauh di sana, di garis batas negara, kabupaten ini sangat minim tersentuh pemerataan. Ini tak adil. Tapi, begitulah potret Kabupaten Mahulu yang sesungguhnya.

Jalan penghubung antar kecamatan, baru saja dirintis. Jalannya masih berupa tanah. Pengerasan saja belum, jangan bermimpi berkendara mulus di atas aspal. Jauh berbeda dengan daerah perkotaan di kabupaten lainnya. Maka tak salah ada istilah daerah ‘Anak Tiri’.

Harus diakui, minimnya sentuhan pembangunan inilah yang menjadikan beban hidup di negeri sendiri terasa sangat berat. Tak ada jalan, urat nadi ekonomi, semua harga melambung tak terkendali. Biaya hidup sangat berat, sementara penghasilan sebagian besar dari ladang.

Itula seklumit kisah dari warga di Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahulu tentang sulitnya hidup di daerah itu. Jangankan bahan elektronik, mendapatkan kebutuhan sembilan bahan pokok (Sembako) saja sulit.

Gonus dan Oah, dua tenaga pendidik dari Kecamatan Long Apari membantah semua cerita dari media yang menyebut warga Long Apari mudah mendapatkan kebutuhan hidup. Bagi mereka, faktanya jauh dari harapan warga. 

“Sembako di Kecamatan Long Apari, sangat mahal. Beras termurah dijual per kg Rp15 ribu, gula pasir Rp20 ribu/kg. Padahal di sana hampir 80 persen pekerjaan warga hanyalah sebagai petani,” papar Gonus. Dia bekerja sebagai guru PTT di SMAN I Long Apari.

Gonus mengakui, Long Apari saat ini sudah ada Agen Premium Minyak dan Solar (APMS). Harganya, sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo, Rp6.450 perliter. Menilik letak geografis, antar kampung berjauhan. Menuju APMS saja harus berjuang melintasi gunung.

“Kalau beli bensin di APMS ya harganya standar, tapi letak APMS itu jauh. Nah, sampai ditingkat pengecer, harga jualnya sudah mahal kembali,” jelasnya.

Tanpa ada jalur darat, akses dari dan ke Long Apari mengandalkan jalur sungai. Inilah urat nadi ekonomi daerah itu. Melintasi sungainya, harus bertaruh nyawa. Riam Sungai Mahakam di daerah ini beringas. Itu hanya untuk mencapau Kecamatan Long Bagun, Ibu Kota Kabupaten.

“Dari Long Apari ke Kecamatan Long Bagun memerlukan waktu 6-7 jam melintasi Sungai Mahakam naik speedboat atau longboat. Itu lewat riam dan jeram sangat berbahaya. Kami berharap pemeritnah segera tanggap kondisi kami,” kata dia.

Dia mengaku, sebenarnya jalur darat sudah terhubung. Hanya saja, perlu pengerasan dan peningkatan agar jalan bisa dilalui. Jalan ini dibuka oleh TNI setahun lalu.

Tingginya biaya hidup di Long Apari diakui Oah, guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 003 Kecamatan Long Apari. Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu bertutur panjang lebar, bahwa kesulitan hidup warga diperbatasan negara Indonesia-Serawak, Malaysia Timur, hanyalah karena belum terbukanya akses darat. Seharusnya kata dia, jika melalui akses darat dari Long Apari ke Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, hanya memakan waktu berkisar 3,5 jam saja.

“Memang sudah ada badan jalan darat dibuka oleh TNI dari Long Bagun-Long Apari. Tapi belum bisa dilintasi, karena belum ada pengerasan, Kami berharap Pemprov Kaltim dan pusat segera melakukan peningkatan jalan itu dengan mengganggarkan khusus untuk perbatasan ini,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Mahulu Y Juan Jenau dikonfirmasi terpisah terkait akses darat dari Kecamatan Long Bagun ke Long Apari, tidak memberikan komentar. Dia mengarahkan agar menanyakan hal itu ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Mahulu.

“Oiya silahkan langsung tanyakan ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) ya,” ucapnya diujung telepon malam tadi kepada Koran Kaltim. (imr)


Serba Sulit Hidup di Daerah ‘Anak Tiri’

Kamis, 22/06/2017

Bertaruh Nyawa: Salah satu riam Sungai Mahakam di Long Apari. Gonus dan Oah, guru asal Long Apari.

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.