SANGATTA – Jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung akhirnya sudah bisa dilalui kendaraan, usai jembatan sementara yang disebut dengan Jembatan Bili dengan material rangka baja, akhirnya sudah terpasang.

“Telah dilakukan perbaikan sebagai alternatif untuk melintasi jalan tersebut. Kini jalan poros Sangatta-Rantau Kulung sudah bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4,” kata Kepala Dinas Pekerja Umum (DPU) Kutim, Ikhsanuddin Syerpi.

Ya, kondisi jalan yang menghubungkan antara kecamatan Rantau Pulung dengan Sangatta terputus di Km 31, usai mengalami longsor beberapa waktu yang lalu. Kondisi tersebut sempat membuat warga yang ingin berpergian di kedua kecamatan tersebut harus memutar haluan lebihi jauh, yakni melalui Kecamatan Bengalon.

Ikhsanuddin menuturkan, meski sudah bisa dilalui namun kendaraan mengakut muatan, terlebih lagi yang beratnya lebih dari 6 ton dilarang melintas. Ikhsanuddin menyarankan semua kendaraan besar untuk tetap melintasi di jalan poros Sangatta-Bengalon.

“Untuk kendaraan yang bermuatan berlebihan tidak boleh melintasi,” tegasnya. 

Lebih lanjut  Ikhsanuddin mengatakan pihaknya, telah melakukan larangan pelintasan tanpa ijin. Mulai saat ini kendaraan bermuatan lebih dari 6 ton, dilarang melintasi jalan poros Sangatta-Rantau Pulung. Hal tersebut berdasarkan perintah dari Bupati dan Wakil Bupati Kutim.

“Karena memang kendaraan besar yang bermuatan itu tidak boleh masuk ke wilayah Kutim. Kita sudah berlakukan larangan pelintasan muatan lebih dari 6 ton mulai simpang Sangatta Bontang untuk masuk ke wilayah Kutim,” tutup Ikhsanuddin. (yul1116)