Selasa, 30/01/2018

Metode Backlock Berubah Ori Strategi

Selasa, 30/01/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Metode Backlock Berubah Ori Strategi

Selasa, 30/01/2018

BONTANG – Rencana pemberian vaksin difteri di enam kelurahan dengan menggunakan metode backlock secara serentak pada tanggal 5 Februari, sepertinya batal dilakukan. Namun diganti dengan metode ori strategi.

Namun pelaksanaannya tidak di enam keluarahan seperti ditetapkan sebelumnya, melainkan hanya di tiga kelurahan saja. yakni Kelurahan Gunung Elai, Api-Api dan Tanjung Laut Indah. Sementara waktunya, kemungkinan tidak menunggu tanggal 5 Februari, namun dipercepat.

“Diganti dengan metode ori strategi. Sistemnya pakai radius seperti pola obat nyamuk mengelilingi satu titik,” kata Plt Dinkes Kota Bontang dr Bahauddin, Senin (29/1).

Penggantian metode ini lantaran sudah ada empat pasien yang positif terinfeksi difteri. Sehingga metode backlock yang harusnya hanya dilakukan di enam kelurahan yang cakupan imunisasinya terendah tidak bisa dilakukan alias batal.

Pemberian vaksin ini juga diperuntukkan untuk anak usia 15 tahun ke bawah, yang akan dikoordinir pihak kelurahan di tiga kelurahan yang terdekat, dengan area rumah penderita difteri atau RT terdekat dengan penderita.

“Kita tunda dulu becklock, sambil nunggu logistik dari pusat,” jelasnya.

Dinkes sendiri baru ada vaksin difteri sebanyak 1.300 buah. Itupun akan digunakan untuk pelajar di Pesantren Hidayatullah, Jalan Imam Bonjol sebanyak 1.000 orang. “Alhamdulillah akhirnya pesantren hidayatullah mau divaksin sehingga kemungkinan akan ada 1.000 an orang divaksin di sana, dimana sebelumnya mereka termasuk anti vaksin, untung saja sudah dijelaskan oleh Kemenag,” jelas Bahauddin.

Sejauh ini semua penderita difteri yang dirawat di RSUD kota Bontang, tertular akibat aktivitasnya keluar kota. “Semuanya statusnya adalah probable (kemungkinan, Red.) difteri, artinya pembawa kuman dari tempat lain, untuk di Bontang, kami masih bisa kendalikan belum ada kasus yang muncul dari Bontang. Empat penderita ini semula baru bepergian dari Tenggarong, kemudian yang satunya dari Malang, dan satunya dari Jombang dan yang dipesantren Km 10 itu, kan teman-temannya banyak berasal dari Sangatta Kutim dan daerah luar yang terdampak KLB difteri,” jelasnya.

Bahauddin meminta warga Bontang tidak perlu panik. Ia pun menghimbau untuk sementara jangan dulu melakukan bepergian keluar kota, terlebih yang sudah KLB difteri. “Budayakan hidup bersih, mencuci tangan sebelum makan, makan bergizi, hindari dengan kontak penderita, dan untuk anak-anak sebaiknya melengkapi vaksin imunisasi dasar lengkap,” pungkasnya. (cil)

Metode Backlock Berubah Ori Strategi

Selasa, 30/01/2018

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.