Senin, 19/02/2018
Senin, 19/02/2018
PERAJIN: Lelut (57) dan Selip (59) penenun ulap doyo di Kampung Tanjung Isuy.
Senin, 19/02/2018
PERAJIN: Lelut (57) dan Selip (59) penenun ulap doyo di Kampung Tanjung Isuy.
SENDAWAR – Masyarakat Kampung Tanjung Isuy, Kecamatan Jempang, Kutai Barat (Kubar), mengharapkan agar keasrian Danau Jempang dapat terus terjaga. Bahkan, menurut mereka, kelestarian alami danau Jempang sebagai daya tarik wisatawan yang dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat setempat.
“Saya sudah sejak muda menggeluti usaha sebagai penenun kain Ulap Doyo. Namun, secara aktif sejak usia muda dulu saya sudah mulai menenum ulap doyo. Kehidupan ditunjang dengan hasil tenu itu. Nah, jika banyak wisatawan yang datang, maka banyak pula rezeki hasil penjualan tenunan saya,” jelas Selip (59), pria beranak 10 itu yang berdomisili di RT 3 Kampung Tanjung Isuy, Kecamatan Jempang, kepada Koran Kaltim, Sabtu (17/2) di Tanjung Isuy.
Penenun ulap doyo lainnya yang juga warga Tanjung Isuy, Letus (57) mengakui, menekuni kerajinan tenun ulap doyo sangat menunjang hidup keluarganya. Namum, kata dia, jika kurang wisatawan yang datang, maka lambat pula kain doyo hasil kerajinannya terjual.
“Hari-hari saya menenun sehingga jika tak ada pembeli maka akan lambat pula dapat rezeki. Kami berharap agar banyak kunjungan wisatawan sehingga kain ulap doyo bisa terjual cepat,” urainya.
Sementara itu, data tertulis dari Pengelola/Juru Pelihara Lamin Mancong, Kampung Mancong, Kecamatan Jempang bahwa sepanjang 2017 lalu objek wisata cagar budaya Lamin Mancong, tak pernah luput dari kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
“Dalam 2017 tercatat sebanyak 378 wisatawan mancanegara berkunjung ke Lamin Mancong. Yakni dari Negara Belanda sebanyak 138 wisatawan, Inggris 44, francis 53, dan sisanya adalah warga negara lain. Sedangkan wisatawan lokal ribuan orang,” ungkap Bahri (32), juru pelihara Lamin Mancong. (imr)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.