Selasa, 10/04/2018
Selasa, 10/04/2018
JUARA GSI: Tim dari SMP IT Nurul Ilmi Tenggarong berhasil meraih predikat juara pada turnamen Gala Siswa Indonesia (GSI), tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se-Kecamatan Tenggarong. (Foto: rf218)
Selasa, 10/04/2018
JUARA GSI: Tim dari SMP IT Nurul Ilmi Tenggarong berhasil meraih predikat juara pada turnamen Gala Siswa Indonesia (GSI), tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se-Kecamatan Tenggarong. (Foto: rf218)
TENGGARONG – Gala Siswa Indonesia (GSI), tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se-Kecamatan Tenggarong sejak 31 Maret sampai dengan 8 April di lapangan Sepak Bola Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, sebanyak 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengikuti laga ini.
Ketujuh sekolah itu antara lain SMPN 1 Tenggarong, SMPN 2 Tenggarong, SMPN 4 Tenggarong, SMPN 5 Tenggarong, SMPN 6 Tenggarong, SMPN 7 Tenggarong dan SMP IT Nurul Ilmi Tenggarong. Dalam laga itu SMP IT Nurul Ilmi keluar sebagai juara.
Kabid Pendidikan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kukar, Tulus Sutopo mengatakan juara Kecamatan Tenggarong itu akan dipertandingkan kembali pada GSI antar kecamatan untuk mewakili Kabupaten Kukar berlaga pada GSI Tingkat Kabupaten. Pihaknya akan menghadap ke Ketua Asosiasi Sepakbola Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), untuk melanjutkan kegiatan tersebut.
“Dari sini akan kita persiapkan untuk kejuaraan antar kecamatan, besok kami akan menghadap ketua Askab PSSI Kukar yang juga Ketua DPRD Salehudin terkait dengan pelaksanan tingkat kabupaten, secara teknis akan dikelola oleh Askab dan KONI Kabupaten,” Katanya kepada Koran Kaltim, Senin (9/4).
Tulus terus memantau langsung penyelenggaraan GSI di kecamatan-kecamatan demi melihat animo siswa yang begitu tinggi dalam hal ini. Menurutnya, jika saja para siswa itu terfasilitasi dengan baik maka akan membuahkan hasil maksimal dari setiap siswa yang ikut berlaga di kompetisi itu.
“Saya melihat animo, semangat dan motivasi siswa kita ternyata bagus. Sebetulnya, jika siswa-siswa itu difasilitasi dengan baik, tidak menutup kemungkinan siswa yang berlaga itu bisa sampai ke kancah nasional, lumayan kan Mitra Kukar sudah punya bibit pemain,” tambahnya.
Di sisi lain, Tulus melihat dengan adanya kompetisi garapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI yang dikemas dalam nuansa pendidikan karakter itu menjadi nilai lebihnya. Siswa yang mengikuti kompetisi itu hanya fokus pada kompetisi ini sehingga tidak terbesit di dalam pikiran siswa untuk melakukan hal-hal negatif yang bersifat merusak.
“Jadi ini adalah program yang sangat penting dari Kemendikbud. Pelaksanaan GSI itu sendiri sudah mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter siswa. Dengan adanya kompetisi ini, anak-anak jadi fokus berlatih dan tidak sempat terbesit hal-hal yang negatif, setidaknya terminimalisir oleh kegiatan ini,” tuturnya. (rf218)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.