TENGGARONG – Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Kutai Kartanegara menyebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perikanan bisa digenjot dengan dibangunnya Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

“Kalau Kukar punya TPI semuanya bisa ngumpul di situ, mulai dari pendapatan ekspor ikan, retribusi parkir, bongkar muat ikan, sampai ke upah pikul ikan dan di situ bisa menjadi pusat data kita, karena semua ikan di Kukar akan dikumpulkan ke TPI,” Kata Dadang kepada Koran Kaltim, Selasa (10/9).

Dadang mengatakan, pembangunan TPI Kota Bangun itu sempat direncanakan pada 2017 lalu, namun hingga kini rencana itu belum terealisasi. DKP pun belum menerima alasan jelas mengapa pembangunan itu ditunda oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). “Sejauh ini kita sudah diskusi dengan Bappeda, cuman belum sehati, padahal TPI itu sangat potensial,” jelas.

Dadang melihat potensi PAD yang bisa dicapai berdasarkan data produksi sektor perikanan dan kelautan Kukar pada 2017 lalu, produksinya sekitar 158 ribu ton. 

“Jumlah populasi manusia di Kukar itu sekitar 750 ribu, anggap saja hasil produksi tersebut dimakan sebanyak 70 ribu kilo pertahun per kapita, 88 ribunya kita ekspor keluar daerah, keuntungannya tergantung kesepakatan aja lagi maunya berapa,” pungkasnya.

Oleh karena itu, menurut Dadang, PAD dari sektor perikanan yang bisa diserap oleh Kukar bisa sangat potensial, maka dari itu menurutnya Kukar harus memiliki TPI sendiri.

“Kita belum punya sarana prasarana TPI tapi regulasinya sudah ada, kita harusnya punya sarananya itu untuk mengakomodir ikan-ikan yang ada di Kukar, selain itu juga dari TPI ini kita bisa mengurangi ketergantungan pada sektor migas,” demikian Dadang. (rf218)