Rabu, 05/07/2017

Anggaran Tol Teluk Balikpapan Membengkak

Rabu, 05/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Anggaran Tol Teluk Balikpapan Membengkak

Rabu, 05/07/2017

PENAJAM – Pembangunan jembatan tol Teluk Balikpapan yang kelak menjadi  penghubung Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan Kota Balikpapan mengalami pembengkakan. Aggaran awalnya sebesar Rp6 triliun naik jadi menjadi Rp9,3 triliun. 

Bupati PPU, H Yusran Aspar  mengatakan melonjaknya anggaran tersebut akibat terjadinya perubahan desain saat dilakukan pembuatan Detail Engineering Design (DED) sehingga terjadi lonjakan biaya.

Adapun perubahan desain dimaksud, antara lain awalnya oprit jembatan terkonek dengan jalan costral road PPU berubah ke jalan negara sejauh sekitar 1 kilometer tentu ada cost, lalu pintu masuk dan keluar awalnya hanya dibuat satu bangunan saja tetapi menjadi dua bangunan sehingga ada dua kabel stay jembatan padahal butuhnya satu kabel saja, akibat perubahan desain itu anggaran total pembangunan jembatan melonjak menjadi Rp9,3 triliun lebih.

Ia menilai, kajian yang dilakukan konsultan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) masih perlu dikaji ulang sebab sebelumnya konsultan dari  Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Kemitraan telah menyusun Studi Kelayakan atau Feasibility Study (FS) namun nilainya tidak sebesar itu. 

Dirinya menilai, kajian yang dilakukan oleh konsultan tersebut ada seharusnya yang tidak perlu dibuat sehingga perlu dicermati ulang. Selain itu, kajian ini baru simulasi saja maish bisa dilakukan penghitungan ulang dan kalau perlu meminta bantuan anggaran dari pemerintah pusat. “Selain perubahan desain dari hasil kajian tingkat Lalulintas Harian Rata – rata (LHR) kendaraan pengguna jalan nasional yang melakukan perjalan dari dan ke Penajam juga ikut berdampak, sebab dari kajian dan awalnya jumlah pengguna jalan setiap harinya sebanyak empat ribu kendaraan, namun kini menurun menjadi dua ribu kendaraan saja, sehingga tarif pengguna jalan tol teluk Balikpapan naik menjadi Rp350 ribu bagi kendaraan roda empat begitu pula kendaraan roda dua ikut –ikutan naik. Awalnya nilai tertinggi tarif kendaraan roda empat sekitar Rp150 ribu saja,”katanya.

Menurutnya, penurunan pengguna jalan ini disebabkan penurunan ekonomi saat ini secara nasional, namun hal itu harus dikaji ulang karena mungkin dalam melakukan analisa jumlah kendaraan itu, ITB belum menempatkan titik yang pas sehingga ada terlewatkan contoh seperti pengguna jalan Silkar menuju kecamatan Sepaku tembus ke kota Balikpapan.

Saat ini, tambahnya,  upaya pihaknya adalah akan melakukan kajian atau mencermati ulang terhadap desain itu sehingga nilai anggaran pembangunan jembatan tidak mengalami pembengkakan, termasuk juga berkomunikasi dengan pemerintah pusat.

Untuk diketahui, ungkap Yusran, pembangunan jembatan tol teluk Balikpapan ini sudah masuk dalam rencana pembangunan startegis nasional, jadi tidak ada salahnya jika sebagian anggaran juga dipasok dari APBN, sehingga beban pembiayaan yang berasal dari anggota konsorsium bisa berkurang apabila nilainya mengalami peningkatan meskipun telah dilakukan pengkajian ulang.

“Kita harus optimis pembangunan jembatan tersebut bisa terwujud, apalagi pembangunannya telah masuk program pembangunan startegis nasional. Harapannya pemerintah pusat dapat memberikan dukungan pembiayaan. Namun yang terpenting saat ini adalah semua persyaratan izin apabila semua telah didapatkan insya Allah jembatan itu terwujud untuk kepentingan nasional bukan hanya PPU atau Balikpapan saja,”tukas Yusran.

Dituturkannya, izin itu bisa didapatkan semua setelah DED ini rampung dikerjakan dimana tergantung dari izin PT Pertamina karena lahannya sebagai terkena pembangunan jembatan itu khusus di sisi Balikpapan. (nav)

Anggaran Tol Teluk Balikpapan Membengkak

Rabu, 05/07/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.