PENAJAM - Koalisi Kerakyatan (KR) terdiri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengeluarkan rekomendasi lima nama bakal calon bupati (Bacabup) dan balon wakil bupati (Bacawabup). Nama-nama itu kemudian akan dijaring lagi dan disampaikan ke pengurus tingkat Provinsi dan Pusat masing–masing partai.

Hal itu diungkapkan Ketua DPD PKB PPUIrawan kepada Koran Kaltim, Minggu (4/6) kemarin. Dikatakannya, sejumlah tahapan penjaringan pasangan balon bupati dan Wabup PPU telah dilaksanakan. Bahkan, KR juga telah membuat penyampaian visi misi setiap calon yang sudah mendaftarkan diri ke KR. 

“Sebelum merekomendasikan lima nama ke pengurus provinsi dan pusat, kami lebih dahulu melakukan rapat internal, karena semua tahapan penjaringan calon semua sudah kita lakukan,”ujarnya.

Dibeberkannya, lima nama yang direkomendasikan tersebut, yakni, empat orang mendaftarkan diri sebagai balon bupati yakni Mustaqim MZ (Ketua DPC Gerindra), Alimuddin (Kepala Bapelitbang PPU), Dayang Donna Faroek (Ketum HIPMI Kaltim) dan Abdul Gafur Mas’ud (kader Demokrat Balikpapan). Ada juga lalu Hermanto Kewot (anggota DPRD Kaltim dari Partai PDI Perjaungan yang mendaftar sebagai  Bacawabup).

Saat ini, lanjutnya, meskipun lima orang tersebut telah direkomendasikan, harapannya mereka kini bisa mensosialisasikan dirinya  ke masyarakat dan meningkatkan elektabilitasnya. Sebab sebelum mengeluarkan nama pasangan calon pengurus tingkat provinsi dan pusat  kelak akan melakukan surveilagi secara independen. 

“Tentunya provinsi dan pusat tidak sembarang memilih calon sehingga mereka harus melakukan survey dan menilai nama yang memiliki elektabilitas tinggi. Harapannya  namayang diusung memang layak diusung oleh KR dalam Pilkada nanti,”tukas Irawan.

Saat ini, KR memiliki tiga kursi di DPRD PPU. Agar dapat mengusung, diperlukan dua kursi lagi. Salam waktu dekat ini pihaknya  akan melakukan komunikasi politik agar jumlahnya kursi bisa dipenuhi.

“Kami sangat realistis melihat ketersediaan kursi. Kami pasti melakukan komunikasi politik. Saat ini sudah ada beberapa yang bersedia melengkapi kuota 20 persen karena mereka mungkin memiliki visi dan msi sama dengan kami,”ujarnya. (nav)