Kamis, 27/07/2017

Diusir Paksa Perusahaan Tambang, Masyarakat Empat Kampung Siap Lawan

Kamis, 27/07/2017

LAHAN WARGA: suasanya kepala kampung melihatkan lahan perkebunan mereka yang diambil paksa pihak perusahaan. (FOTO: INDRA/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Diusir Paksa Perusahaan Tambang, Masyarakat Empat Kampung Siap Lawan

Kamis, 27/07/2017

logo

LAHAN WARGA: suasanya kepala kampung melihatkan lahan perkebunan mereka yang diambil paksa pihak perusahaan. (FOTO: INDRA/KK)

TANJUNG REDEB- Terancam ditambang paksa oleh perusahaan batu bara, warga dari Empat Kampung  yaitu Kampung Melati Jaya, Merancang Ulu, Merancang Ilir dan Batu - Batu yang berada Kecamatan Gunung Tabur, Berau. Siap melawan, mengingat lahan yang akan ditambang oleh Litah Grup merupakan perkebunan  Lada Putih dan Merica milik masyarakat sejak puluhan tahun.

Kepala Kampung Merancang Ilir, M Rizal yang mewakili warga di Empat Kampung menjelaskan, warga dalam hal ini hanya meminta kejelasan status lahan yang ada. Mengingat, sepengetahuan warga lahan yang ada masuk dalam kawasan jalan Provinsi dan bukan KBNK.

“Pada tahun 2003, lahan perkebunan warga dibuka jalan dengan status jalan Provinsi. Karena tidak ada perawatan, makan kita warga disini menggunakan bantuan dari PT Berau Coal dan dari ADK. Jalan Provinsi ini bisa tetap ada dan terawat, akan tetapi perusahaan PT Lati tiba-tiba masuk dan menyatakan ratusan lahan perkebunan warga ini masuk wilayah konsesinya. Dan mengusir paksa warga dengan menurunkan aparat, padahal sudah jelas tanaman tumbuh warga masih ada,”tegas Kepala Kampung Rizal kepada Koran Kaltim,kemarin.

Pada saat Masyarajat diusir Sabtu lalu menggunakan aparat, warga bertanya kepada pihak perusahaan terkait nasib perkebunan warga. Namun hal tersebut tetap tidakjuga didengarkan, seakan perkebunan masyarakat Empat Kampung tersebut tidak ada. Sehingga, dalam hal ini masyarakat setempat menginginkan adanya perhatian dari Pemkab Berau, agar bisa memperjelas terkait nasip para petani kebun lada ini.

“Jangan ambil paksa begitu, seakan lahan yang ada hutan lindung yang tidak ada penghuninya. Kami juga meminta kejelasan, keluarnya amdal pihak perusahaan, apakah lebih tua mereka atau kami yang sudah bertahun-tahun berkebun disini. Dan Pemerintah dalam hal ini juga tidak boleh tinggal diam.Kami disini masyarakat Berau dan bukan orang luar Berau “pungkasnya.(ind)



Diusir Paksa Perusahaan Tambang, Masyarakat Empat Kampung Siap Lawan

Kamis, 27/07/2017

LAHAN WARGA: suasanya kepala kampung melihatkan lahan perkebunan mereka yang diambil paksa pihak perusahaan. (FOTO: INDRA/KK)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.