Kamis, 10/08/2017
Kamis, 10/08/2017
FOTO: YULI/KK
Kamis, 10/08/2017
FOTO: YULI/KK
SANGATTA – Beredarnya permen impor asal Tiongkok berbentuk tengkorak di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), kini membuat resah para orang tua. Pasalnya beberapa hari yang lalu permen tersebut sempat membuat tujuh murid SD 011 Sangatta Utara, mengalami keracunan dan muntah-muntah setelah memakan permen tengkorak itu.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kutim bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) akhirnya turun kelapangan dengan menggear inspeksi mendadak (sidak) terhadap permen berbentuk tengkorak tersebut.
Tim ini akhirnya menemukan sebanyak 500 buah permen yang diduga penyebab keracunan ketujuh anak tersebut. Permen ini ternyata tidak memiliki lebel halal. Tim tidak melakukan penyitaan, hanya saja diambil sampel yang kemudian diuji untuk melihat kandungan didalam permen tersebut.
Tim pun meminta permen yang tersisa tidak diedarkan untuk sementara, sampai hasil keterangan dari laboratorium sudah ada.
“Sebanyak 500 bungkus permen tersebut tidak kita sita, melainkan hanya kita ambil sampelnya dan tidak di bolehkan di jual sampai ada hasil dari lab,” kata Kasi Perdaganagn dalam Negeri Disprindag Kutim, Ahcmad Dony Graviady
Dilanjutkannya, ratusan permen tersebut berhasil diamankan di Toko Agen Kiki, Sangatta Utara. Dari hasil pemeriksaan, permen tengkorak tersebut beredar di Kutim sudah 1 bulan lamanya. Sementara pendistribusiannya sudah di beberapa kecamatan di Kutim.
“Kita sudah berkordinasi dengan agen untuk menginformasikan pedagang lainnya untuk tidak menjual sampai ada hasil keterangan dari Balai POM,” pungkasnya. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.