TANA PASER – Saat apel pagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Setdakab Paser, Senin (14/8), Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Paser Aji Sayid Fathur Rahman mengatakan mental bangsa yang dijajah berbeda dengan yang sudah lama bebas merdeka.

“Mental bangsa yang dijajah, berbeda dengan yang sudah lama bebas merdeka. Konon, saking apatisnya hidupnya, dilecut baru bergerak, didiamkan maka diam juga, semoga kita tidak termasuk yang suka putus asa,” katanya.

Salah satu yang paling penting, lanjut ia, adalah birokrasi yang maju. Dicontohkan, bahwa apa yang dipahami oleh penduduk di pedalaman tentang kemerdekaan akan berbeda dengan pemahaman mereka yang berada di pemerintahan.

“Kita bisa bandingkan dengan kehidupan negara tetangga. Referensi berbeda dengan orang yang tidak pernah kemana-mana, atau biasa lebih dikenal dengan sebutan frame of experience and frame of reference,” ucapnya.

Dikatakan, bahwa setiap ASN dan Pekerja Tidak Tetap (PTT) di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Paser diwajibkan memahami misi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Agar melihat kondisi awal daerah pada 2016 dipadukan denga target di 2021.

“Sejauh mana target itu bisa dilaksanakan, Kasubbag di Setda harus bisa mengawal pelaksanaan RPJMD, dan bagaimana dijalankan oleh instansi teknis. Meski tidak 100 persen, perlu ada perbaikan,” ujarnya.

Dijelaskan, bahwa ada sejumlah mental pegawai. Seperti, mental pegawai hanya melanjutkan apa yang sudah ada, mental pegawai membawa perubahan atau tidak dan mental pegawai jarang mau tahu.

“Ini yang harus diubah. Kalau kegiatan tidak efektif menunjukkan target, maka harus diganti dengan yang lain. Itulah sebabnya, struktur di sekretariat daerah gemuk, agar masing-masing bagian bisa melihat apa yang dapat dikerjakan,” paparnya.

Lebih lanjut, Sekda berharap, supaya daya saing daerah menjadi lebih baik. Pasalnya, hal tersebutlah yang dapat disumbangkan untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. Sehingga, semangat para pejuang tetap hidup di dalam diri setiap insan ASN.

“Semoga kita bisa mewariskan nilai-nilai ini kepada genersi setelahnya,” pungkas Sekda Paser Aji Sayid Fathur Rahman merujuk pada motto Kabupaten Paser ‘Olo Manin Aso Buen Si Olo Endo’, yang artinya hari esok harus lebih baik dari hari ini. (sur)