Senin, 04/09/2017

Pembangunan Waduk Kaliorang Berhenti

Senin, 04/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pembangunan Waduk Kaliorang Berhenti

Senin, 04/09/2017

logo

SANGATTA - Kelanjutan pembangunan Waduk Kaliorang sejauh ini masih belum pasti. Waduk yang dibangun dengan anggaran Pemprov Kaltim itu tak berlanjut pembangunannya sejak 2016 silam.

Kepala Dinas Pertanian Kutim Oesman belum lama ini mengungkapkan Waduk Kaliorang yang dibangun untuk mengairi areal persawahan di Kecamatan Kaliorang ini dilakukan sudah sejak tahun 2012. Sampai saat ini belum bisa berfungsi karena penyelesaian pembangunannya terkandala masalah lahan yang belum dibebeaskan.

“Waduk Kaliorang perlu dilanjutkan karena strategis, saat ini belum berfungsi maksimal karena masih terkendala pembebasan lahan,” kata Oesman.

Yang lebih parah, pembangunannya sedianya memasuki pembangunan saluran irigasi primer. Pembangunan terpaksa tak bisa dilanjutkan  karena melewati lahan masyarakat yang harus dibebaskan terlebih dulu.

Di Kutim, sudah ada contoh betapa bermanfaatnya waduk, Waduk Kaubun. Ia mengungkapkan, jika waduk Kaliorang berfungsi seperti Waduk Kaubun, warga bisa meningaktkan produksi padinya sehingga bisa menunjang target swasembada beras. 

Ia menaruh harapan besar adanya kaloborasi antara Pemprov Kaltim dengan Pemkab Kutim agar pembangunan waduk multi fungsi ini segera terwujud.

Menurutnya, saat ini hanya Waduk Kaubun yang berfungsi baik bahkan mengaliri sawah petani namun karena masih mengadalkan hujan, debit air yang dialirkan masih rendah sehingga hanya beberapa puluh hektare lahan pertanian yang teraliri. 

“Jika Waduk Kaliorang itu dibangun dan berfungsi seperti yang direncanakan, ada ribuan hektare sawah yang teraliri, selama ini warga mengandalkan air hujan atau yang disebut tadah hujan sehingga hasilnya tidak maksimal,” ungkapnya.

Kecamatan Kaliorang merupakan kawasan transmigrasi. Potensi pertaniannya melimpah. Tapi, para petani transmigrasi itu tak bisa meningkatkan produksi padinya karena terkendala pasokan air air. Saat musim kemarau, ribuan hektare sawah kering. 

Jika waduk bisa berfungsi sempurna, juga  isa dijadikan sebagai sumber air bersih. Jika musim kemarau tiba, mau tak mau warga kesulitan memenuhi kebutuhan air sehari-harinya. Satu-satunya jalan harus membeli air. Celakanya, membeli air dengan harga lebih mahal dari biasanya. (yul1116)

Pembangunan Waduk Kaliorang Berhenti

Senin, 04/09/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.