TENGGARONG - Sahrul Ashak, pelajar asal Kampung Baru, Muara Badak yang saat ini duduk di kelas 12 SMAN 3 Tenggarong mendapat kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke Hungaria yang dikelola oleh Bina Antarbudaya bekerja sama dengan American Field Service (AFS) Intercultural Program. Berangkat pada tanggal 9 Agustus 2017 lalu, pertukaran pelajar ini berlangsung hingga bulan Agustus 2018.

“Anaknya memang baik dan salah satu siswa teladan juga. Di sekolah yang bersistem asrama seperti disini yang penuh dengan aturan dia juga nyaris tidak pernah melanggar,” ujar M. Nasir Saudek selaku Bapak Asrama dan Guru Bahasa Jepang SMAN 3 Tenggarong serta Koordinator Sending AFS Chapter Samarinda.

Seleksi tingkat provinsi dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama berisi tes tertulis yang berisikan pertanyaan seputar pengetahuan umum, kemampuan Bahasa Inggris, serta esai yang ditulis dalam Bahasa Indonesia. Dalam seleksi tahap dua bentuk tes yang diberikan adalah wawancara. 

Di wawancara pertama menggunakan Bahasa Indonesia untuk menilai kualitas karakter dari calon penerima beasiswa. Lalu menggunakan Bahasa Inggris untuk mengetahui sejauh mana kemampuan berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Dan tahap terakhir adalah interaksi kelompok. Di dalam babak ini yang dilakukan adalah diskusi panel. Enam orang perwakilan Kalimantan Timur akhirnya terpilih dari 200 orang pelamar.

Saat ditanya mengenai proses seleksi Sahrul, pria yang akrab disapa Sensei Nasir mengaku tidak memiliki firasat apapun. Namun, saat melakukan review bersama tim dari AFS, respon dari tim cukup positif. Daat itu juga dia memiliki keyakinan jika Sahrul akan lulus seleksi tingkat provinsi.

Seleksi nasional diadakan di Jakarta. Pesertanya merupakan perwakilan dari 21 Chapter AFS dari Aceh sampai Papua. Enam perwakilan dari Kalimantan Timur berhasil lulus dan dinyatakan siap berangkat. Dua siswi asal SMAN 1 Tarakan diberangkatkan ke Perancis dan Amerika, satu siswa asal SMA YPK Bontang ke Belgia, satu siswi asal SMA Bunga Bangsa Samarinda bersama siswa SMA 10 Samarinda ke Italia, dan Sahrul asal SMAN 3 Tenggarong diberangkatkan ke Hungaria sebagai satu-satunya perwakilan dari Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Saya sendiri awalnya cuma iseng saja daftar seleksi ini. Lumayan sambil jalan-jalan keluar asrama. Yah, agak minder juga sama peserta yang lain. Saya tidak lancar berbahasa Inggris. Kalau berbicara,  ya modal pede aja, yang penting maksudnya tersampaikan ke lawan bicara,” ungkap Sahrul. (mfd/*)