Rabu, 13/09/2017
Rabu, 13/09/2017
CUKUP ISI APLIKASI: Tim Kemendikbud Mendatangi Disdikbud Kukar untuk mensosialisasikan bantuan kepada 16 SD.
Rabu, 13/09/2017
CUKUP ISI APLIKASI: Tim Kemendikbud Mendatangi Disdikbud Kukar untuk mensosialisasikan bantuan kepada 16 SD.
TENGGARONG- Sebanyak 16 Sekolah Dasar (SD) di empat kecamatan di Kutai Kartanegara mendapatkan bantuan rehab dan pembangunan perpustakaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(Kemendikbud). Usulan bantuan tidak perlu pakai proposal. Pihak sekolah langsung mengisi Aplikasi Tata Kelola(Takola).
“Sebanyak 12 Sekolah mendapatkan bantuan rehab Ruang Kegiatan Belajar(RKB), sedangkan empat sekolah mendapatkan bantuan membangun perpustakaan,”kata anggota Tim Sub Bidang Sarana dan Prasarana, Dirjen Dikdas Kemendikbud, Laila Husna, saat sosialisasi di ruang serba guna Disdibud Kukar, kemarin.
Husna menambahkan, Aplikasi Takola sudah dibuat tahun lalu guna meminimalisir permohonan bantuan melalui proposal yang menggunakan kertas lumayan banyak. Padahal, permohonan belum tentu disetujuai. Dengan aplikasi ini, pengajuan bantuan jadi lebih efektif dan efesien.
“Isi saja di aplikasi Takola, beserta foto pendukung, nantinya tim verifikasi kabupaten akan mengecek ke lapangan betul kah sekolahanya rusak dan harus dibantu,”jelasnya.
Husna menambahkan, tim yang dipercaya Kemendikbud untuk memverifikasi usulan yang masuk ke aplikasi adalah SMKN 2 Tenggarong. Hanya SMK ini memiliki jurusan bangunan sehingga bisa menghitung kebutuhan dan anggaran sekolah yang akan direhab.
“Penilaian kerusakan sekolah ada berat, sedang dan ringan. Bantuan yang diterima masuk ke rekening sekolah. Pencairan bantuan terbagi dua tahap. Pengerjaan rehab dilakukan secara swakelola, tanpa melibatkan pihak ketiga atau kontraktor,”paparnya.
Plt Kadisdikbud Kukar, Hifsi G Fahrannas mengatakan, Kukar menda-patkan bantuan dari Kemendikbud sejak dua tahun belakangan. Tahun lalu, ada delapan sekolah. Kini 16 sekolah.
“Penilaiannya sangat ketat, seperti ada sekolah yang layak dibantu, tapi ternyata tanahnya masih sengketa, ditolak Kemendikbud. Ada juga layak dibantu dan lahannya sudah beres, namun kepala sekolahnya masih Plt, juga nggak bisa,”pungkasnya. (ran)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.