TANJUNG REDEB- Polemik pembukaan jalan menuju Pulau Aji, yang dianggap tidak skala prioritas karena tidak penghuni. Mendapat tanggapan dari Bappeda Kabupaten Berau yang menyatakan, pembukaan badan jalan menuju Pulau Aji tersebut, merupakan perencanaan sejak lima tahun lalu dalam  menunjang pembangunan jembatan gantung yang dibiayai pemerintah pusat melalui APBN.

“Apa yabg menjadi asumsi masyarakat terkait pembukaan jalan menuju Pulau Aji , yang katanya ada indikasi buat kepentingan pengusaha. Itu kita nyatakan salah, mengingat apa yang kita lakukan saat ini buat kemajuan daerah dalam mendukung bantuan pusat terkait pembangunan jembatan gantung penyambung Kecamatan Sambaliung ke Samburakat dan Sembakungan,” terang Sekretaris Bappeda Berau, Agus Wahyudi kepada Koran Kaltim, kemarin..

Pembuatan jembatan gantung ini untuk drafnya sudah ada sejak lima tahun lalu. Sehingga, saat ini Pemkab Berau sudah mendapat titik terang untuk mendapat bantuan dari pusat, sehingga daerah diwajibkan untuk membuka akses jalan untuk penunjang pembangunan tersebut. Rncana jembatan ini dikhususkan agar seluruh wisatawan yang ingin ke Pulau Derawan melalu jalur darat. Tidak lagi menempuh jalan hingga tiga Jam lebih, atau memutar seperti biasa melalui jembatan Gunung Tabur.  Karena dengan pemotongan jalan yang menarik lurus garis jalan dari Sambaliung melalui jembatan gantung Pulau Aji ke Samburakat dan sembakungan, sampai kisiran, mampu memotong sekitar 30 Km. 

“Ini semua daerah lakukan, untuk memajukan sektor wisata kita di Pulau Derawan. Selama ini wisatawan hanya lewat saja di Kota Tanjung Redeb. Mereka, dari Derawan langsung ke Bandara, tanpa stop di Kota Tanjung Redeb. Kita lihat, selama lesunya tambang natu bara, dengan banyaknya hotel saat ini. Siapa lagi yang bisa mengisi hotel-hotel yang ada, selain wisatawan yang datang ke Berau. Tentu saja, ini buat Penghasilan Asli Daerah (PAD) kita yang mampu menopang keuangan daerah. Sehingga, daerah tidak lagi berharap penuh dari sektor pertambangan dan kelapa sawit. 

Namun, sektor parawisata khususnya jalan menuji ke titik wisata, satu persatu kita benahi. Tentu saja, bantuan dari pusat yang kita inginkan dan daerah diminta untuk membuat sara penunjang saja melalui APBD,” pungkasnya. (ind)