Sabtu, 16/09/2017
Sabtu, 16/09/2017
JUARA: Kepala UPT Bahasa Unmul memberikan trofi kepada Juara Lomba CEPAT M Rafly. (Foto: Rusdi/kk)
Sabtu, 16/09/2017
JUARA: Kepala UPT Bahasa Unmul memberikan trofi kepada Juara Lomba CEPAT M Rafly. (Foto: Rusdi/kk)
SAMARINDA - Even tahunan English Language Competition (ELC) yang digelar UPT Bahasa Universitas Mulawarman (Unmul) bekerjasama dengan Penerbit Erlangga dan Forisa kembali diselenggarakan.
Ketua Panitia ELC UPT Bahasa Unmul 2017 Syamdianita menye-but, dalam gelarannya yang ke 4 kali ini, ada 4 jenis perlombaan. “Lombanya ada story telling, creative writing, C.E.P.A.T, dan speeling bee,” ujarnya pada pem-bukaan ELC di UPT Bahasa Unmul di Jl Flores Samarinda, Kamis (14/9).
Ia membeber, tak kurang 200 peserta mengikuti lomba yang dipusatkan di halaman Kantor UPT Bahasa Unmul Jl Flores Samarinda tersebut. Peserta datang dari Bontang, Samarinda, Balipapan hingga Penajam Paser Utara (PPU). Kegiatan ini dibagi dalam jenjang SD, SMP dan SMA. “Untuk lomba yang khas setiap tahun adalah CEPAT ( Comprehensive English Parity Aptitude Test ). Pemenang lomba akan mendapatkan trofi dan sejumlah uang pembinaan,” paparnya.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unmul Prof Mustofa Agung Sardjono. Kegiatan ditutup dengan pengu-muman pemenang pada Jumat (15/9), kemarin.
Ditemui usai membuka acara Prof Agung Mustofa mengapre-siasi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia mengatakan kegiatan tersebut menjadi salah satu terobosan dalam mendukung visi Unmul menjadi universitas internasional.
“Kegiatan ini sangat positif karena universitas terus mencari terobosan yang dapat dilakukan untuk mendukung pencapaian visi menjadi universitas internasional, berbagai upaya kami lakukan salah satunya dengan mengintensifkan kegiatan di UPT Bahasa ini,” ujarnya.
Selain itu, ia membeber bahwa Unmul melalui UPT Bahasa juga menerjemahkan hampir semua kebutuhan mahasiswa yang berupa literasi, buku referensi dan lainnya ke dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Hal ini kata dia dilakukan untuk membiasakan mahasiwa dengan penggunaan bahasa Inggris, sebagai salah satu modal untuk naik kelas menjadi Universitas Internasional.
“Saya kira peran ke dalam tentu dengan mendukung visisuniver-sitas, sedangkan keluar mendukung pembangunan dalam arti luas, yakni membangun SDM yang berkualitas dengan kemampuan bahasa inggris yang baik,” tandasnya. (rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.