Rabu, 27/09/2017
Rabu, 27/09/2017
Rabu, 27/09/2017
SANGATTA - Masih belum menyeluruhnya distribusi air bersih PDAM di empat kecamatan daerah kutim, tampaknya menjadi PR besar bagi pemerintah. Selain itu empat kecamatan itu pun adalah daerah rawan kemarau.
PDAM telah memetakan Kutim sebagai daerah rawan air, ini tiada lain pada kemarau tahun lalu mengalami krisis air.
Menurut Dirut PDAM Aji Mirni Mawarni, ke empat kecamatan yang rawan krisis air ini yakni Kaubun, Sandaran, Teluk Pandan, dan Sangatta Selatan.
Disebutkan, kondisi krisis air di empat kecamatan disebabkan sulitnya dalam mendapatkan air baku. Mengingat pada saat kemarau, sumber air baku yang ada mengering. “Seperti di Sandaran, saat kemarau sumber air bakunya mengering karena dari mata air,” sebutnya.
PDAM, kata Mawar, telah menyusun usulan program yang diharapkan dapat direalisasikan Pemkab. Diantaranya, membuatkan intake alternatif baru untuk IPA Sangatta Selatan. Sebab, pada saat kemarau intake sebelumnya tidak mampu memompa air baku karena kondisinya kering.
Terhadap IPA Teluk Pandan adalah melakukan normalisasi di sekitar intake IPA Kabo Jaya Sangatta Utara, dan IPA Teluk Pandan. “IPA Teluk Pandan, normalisasi memang tidak akan menyelesaikan masalah krisis, tapi hanya membantu ketersediaan air baku. Karena kondisi telaga yang hanya bergantung pada air hujan. Tapi mau tidak mau dilakukan, karena hanya itu saja sumber air yang memungkinkan diolah,” bebernya. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.