Minggu, 01/10/2017

Jangan Gunakan Pompa Penyedot Air

Minggu, 01/10/2017

Aji Mirni Mawarni

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jangan Gunakan Pompa Penyedot Air

Minggu, 01/10/2017

logo

Aji Mirni Mawarni

SANGATTA - Guna penghematan air bersih PDAM, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Tirta Tuah Benua, mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk tidak menyedot air menggunakan pompa langsung karena akan menyebabkan kerusakan jaringan  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Direktur PDAM Tirta Tuah Benua, Aji Mirni Mawarni menjelaskan jika masyarakat melakukan penyedotan air menggunakan pompa, maka dalam proses penarikan air tersebut terjadi tekanan tinggi di dalam pipa. Sehingga, apapun yang berada di dalam pipa ikut tertarik oleh derasnya mesin.

“Kami baru tau ternyata pelanggan langsung menyedot air menggunakan pompa. Airnya disedot langsung dinaikkan ke atas tandon. Nah ini yang akan merusak jaringan. Karena lumpur, kotoran akan ikut tersedot,” ujar Dirut PDAM Aji Mirni Mawarni.

Tidak hanya menyebabkan jaringan rusak, kondisi air ikut memburuk. Yang semula jernih, akan berubah keruh dan berbau. “Akhirnya lumpur mengendap di dalam pipa. Air akan tersumbat dan menimbulkan bau. Selain kami yang rugi, masyarakat juga merasakan imbasnya. Pertama kotor, bau dan meteran air juga cepat,” katanya.

Secara aturan, pelanggan diharamkan menyedot menggunakan pompa secara langsung. Air dapat disedot jika sudah berada penampungan utama. “Hanya bagian bawah kewajiban kami melayani. Bukan ke tandon atas. Untuk bagian bawah air akan naik dengan sendirinya tanpa disedot. Kalau mau ke atas sedot tandon bawah saja. Selain tidak merusak jaringan juga irit,” katanya.

Pompa air juga menyebabkan biaya tagihan bulanan yang harus dibayarkan, membengkak. Oleh karena itu, Aji Mirni Mawarni memberikan beberapa tips kepada masyarakat.

“Memang air dari PDAM walau tidak semahal tagihan listrik, telpon dan handphone, tapi jika digunakan secara berlebihan, tagihannya pun bisa membengkak. Untuk mencegahnya pelanggan dapat mengikuti tips-tipsnya,” ujar Mawar.

Pertama, kata dia, dengan melakukan pengecekan potensi kebocoran pipa mulai dari meteran. Karena, setiap air yang keluar, baik yang digunakan dengan sepengetahuan pelanggan maupun tidak diketahui, akan tercatat pada meteran air. Sehingga, jika terjadi kebocoran air, maka pelanggan pun harus tetap membayar air yang bocor tersebut walau tak digunakan sama sekali.

“Jika diakumulasikan, air yang keluar dari celah yang bocor bisa mencapai 20 liter perharinya. Jika kebocoran yang terjadi pada keran atau pipa air pada bagian luar belum bisa dibetulkan, tampunglah air tersebut agar dapat digunakan untuk keperluan lagi,” sebut.

Kemudian, lanjut Mawar, mengefisiensikan pemakaian air. Contohnya, mengetahui waktu-waktu yang tepat penggunaan air, seperti untuk menyiram tanaman di musim kemarau. Jangan pula menyiram halaman secara berlebihan serta menyirami lebih cepat dari kemampuan tanah untuk menyerap air.

“Manfaatkan air bekas bilasan baju atau mencuci beras untuk menyiram tanaman atau mencuci baju. Bila ada acara dirumah kita kumpulkan dan tampung sisa air minum digelas atau botol air minum mineral ke ember. Karena air itu bisa dimanfaatkan untuk mencuci baju ataupun yang lainnya,” sebut Mawar.

Dan tips yang terakhir, tambahnya, ketika pelanggan telah mencatat penggunaan air dengan seksama namun tagihan tetap membengkak, ada baiknya pelanggan melakukan penyesuaian jumlah air yang keluar dengan laju pergerakan angka pada meteran (kalibrasi). Jika air yang keluar lebih sedikit dari total angka yang bertambah, maka segera laporkan pada petugas PDAM. Dengan begitu, pelanggan akan mengetahui jika ada kesalahan yang terjadi pada PDAM atau terjadi kebocoran pada pipa.

“Mudah-mudahan tips ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi setelah kenaikan tarif dasar air nanti diberlakukan,” tutupnya. (yul1116)


Jangan Gunakan Pompa Penyedot Air

Minggu, 01/10/2017

Aji Mirni Mawarni

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.