Selasa, 03/10/2017

Buka Link Produk Kerajinan Lokal ke Pasar Dunia

Selasa, 03/10/2017

LINK PRODUK: Kehadiran NTFP-EP memudahkan perajin memasarkan produknya. (FOTO: IMRAN/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Buka Link Produk Kerajinan Lokal ke Pasar Dunia

Selasa, 03/10/2017

logo

LINK PRODUK: Kehadiran NTFP-EP memudahkan perajin memasarkan produknya. (FOTO: IMRAN/KK)

SENDAWAR - Non Timber Forest Products Exchange Programme (NTFP-EP) Indonesia, telah hadir di Kutai Barat (Kubar) sejak beberapa tahun lalu. NTFP-EP merupakan jaringan kerjasama antar organisasi yang bergerak pada basis Hasil Hutan Bukan Kayu. Ruang lingkupnya mencakup Asia Tenggara dan Selatan. 

“Bersama masyarakat lokal dan adat, organisasi ini bekerja untuk memperkuat kapasitas komunitas, yakni untuk pengelolaan Sumber Daya Alam yang lestari,” jelas Field Coordinator NTFP- EP Indonesia, Romawati kepada wartawan, penghujung pekan lalu di Sendawar.

Dia menyebut, produk kerajinan, sudah menjadi mata pencaharian masyarakat. Namun, hasil kerajinan itu seringkali tak punya jaringan ke pasar yang tepat. Untuk itu, NTFP- EP Indonesia hadir ditengah-tengah masyarakat guna me-link-kan atau menghubungkan produk tersebut ke pasar.

“Di Kubar NTFP-EP telah eksis sejak beberapa tahun lalu. Kami sudah melakukan MoU kerjasama dengan Pemkab Kubar pada 3 November 2016 lalu. Perjanjiannya bertitik pokok pada peningkatan kerajinan anyaman rotan dan Tenun Doyo. Juga terkait pemasarannya dan peningkatan kapasitas kerajinan,” jelasnya.

Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2013 itu menjelaskan, di wilayah Kubar mayoritas kerajinan yakni Kerajinan Rotan dan Tenun Doyo. Biasanya kerajinan ini bekerja secara bermitra. 

“Kita telah memiliki Unit Rotan Lestari atau Roles. Yaitu Unit Sertifikasi guna memastikan produk lokal itu memenuhi standar aman. Ada 7 kebun dan 21 pengrajin yang sudah terbentuk. Itu berlokasi di Kampung Eheng,Kecamatan Barong Tongkok,” jelasnya. 

Jika sudah bersertifikasi, ucap wanita muda energik tersebut, produk akan diberi logo sertifikasi. Sertifikasi itupun harus memenuhi penilaian ‘3 Aman’. Yaitu, aman lingkungan, aman produsen dan aman konsumen.

”Kita tidak menjanjikan pasar, tapi kita bisa me-link-kan kerajinan masyarakat ke pasar. Sebab pasar biasanya melihat jaminan pengelolaan rotan itu secara lestari, tanpa merusak alam,” sebutnya. 

Ia menambahkan, dalam hal safety pengrajin, NTFP-EP bersama-sama pengrajin juga membuat SOP sesuai kearifan lokal. Pada masa project berjalan, NTFP-EP memberikan pendampingan. 

”Ketika project telah selesai pun, kita masih tetap bertahan dan tetap men-support pasaran produk itu. Kita tetap ada untuk mereka,” ucapnya.

Menurutnya, tujuan NTFP-EP tercapai ketika produk mencapai pasar nasional dan internasional. “Sebagai bentuk promosi ke pasar internasional, kita mengikutkan produk lokal ke pameran luar negeri,” pungkasnya. (imr)


Buka Link Produk Kerajinan Lokal ke Pasar Dunia

Selasa, 03/10/2017

LINK PRODUK: Kehadiran NTFP-EP memudahkan perajin memasarkan produknya. (FOTO: IMRAN/KK)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.