SAMARINDA -  Nilai ekspor berbagai komoditas dari Kalimantan Timur ke sejumlah negara tujuan selama Januari-Agustus 2017 mencapai 11,16 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp148,42 triliun (1 dolar rata-rata sama dengan Rp13.300).

“Nilai ekspor sebesar ini mengalami peningkatan 27,66 persen jika dibandingkan dengan hasil ekspor periode Januari-Agustus 2016 yang tercatat 8,74 miliar dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah, kemarin.

Berbagai komoditas yang diekspor Kaltim di periode Januari-Agustus 2017 antara lain bahan bakar mineral baik migas maupun nonmigas dengan nilai 10,30 miliar dolar, naik 30,44 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 7,89 miliar dolar AS.

Rincian bahan bakar mineral itu adalah ekspor migas dengan nilai 2,73 miliar dolar, kemudian ekspor bahan bakar mineral nonmigas yang di dalamnya ada batu bara dengan nilai 7,54 miliar dolar.

Sementara komoditas nonmigas di luar bahan bakar mineral yang diekspor Kaltim antara lain lemak, minyak hewani atau nabati serta aneka produk disosiasinya senilai 369,9 juta dolar, atau naik 103,28 persen ketimbang sebelumnya yang tercatat 181,97 juta dolar.

Ekspor pupuk senilai 86,53 juta dolar, ekspor kayu dan barang dari kayu serta arang kayu 131,2 juta dolar, bahan kimia anorganik, senyawa organik, dari logam mulia, logam tanah langka, dan dari unsur radioaktif senilai 189,88 juta dolar.

Kemudian ekspor bahan kimia organik senilai 52,39 juta dolar, aneka produk kimia 17,6 juta dolar, reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis dan bagiannya 4,37 juta dolar, dan ekspor ikan, krustesea, moluska, serta invertebrate air lain senilai 1,61 juta dolar.

Negara tujuan ekspor migas dari Kaltim di periode Januari-Agustus 2017 antara lain ke Jepang senilai 986,58 juta dolar, Korea Selatan 467,53 juta dolar, Singapura 209,52 juta dolar, Taiwan 578,23 juta dolar, dan ekspor migas ke China senilai 57,24 juta dolar.

“Sedangkan ekspor nonmigas dari Kaltim antara lain ke China sebesar 1,89 miliar dolar, India senilai 2 miliar dolar, Korea Selatan 1 miliar dolar, Jepang 924 juta dolar, Filipina 517,32 juta dolar, Taiwan 479 juta dolar, Thailand 438 juta dolar, dan ekspor nonmigas ke Malaysia senilai 384,28 juta dolar,” ucap Habibullah. (ant)