Jumat, 06/10/2017

Kebutuhan Air Masih Kurang 500 Liter per Detik

Jumat, 06/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kebutuhan Air Masih Kurang 500 Liter per Detik

Jumat, 06/10/2017

TARAKAN – Meskipun pembangunan embung Rawa Sari belum selesai dibangun, namun Wali Kota Tarakan Sofian Raga mengaku masih memiliki beberapa tempat yang cocok sebagai lokasi pembangunan embung. Hal ini seiring sejalan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.

Menurut Menteri PUPR RI, Basuki Hadi Muljono bahwa kebutuhan air bersih di Kota Tarakan yang memiliki jumlah penduduk mencapai 250 ribu jiwa sekitar 900 liter perdetik, namun saat ini baru terpenuhi sekitar 400 liter perdetik.

“Kaltara ini ada dua isu utama yang dominan menurut saya dari Kementerian PUPR, yang pertama air dan aksesibilitas. Air karena Kaltara ini daerah pantai sehingga kebutuhan air harus terpenuhi. Contohnya di Tarakan, dari kebutuhan air bersih sebesar 900 liter perdetik, baru bisa terpenuhi sekitar 400 liter perdetik,” terangnya, Jumat (06/10).

Menurut Basuki, kekurangan sebanyak 500 liter perdetik ini akan dipenuhi dengan membangun embung di pulau Tarakan. “Kekurangan ini akan kita penuhi dari embung Rawa Sari, Bengawan, dan Indulung. Itu yang akan kita penuhi, itupun kalau penduduk Tarakan tetap 250 jiwa kalau ada penambahan tentunya harus ada alternative lain untuk membangun embung lainya,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Tarakan Sofian Raga mengatakan bahwa dirinya dan masyarakat Bumi Paguntaka sangat mengharapkan pembangunan embung Rawa Sari bisa cepat selesai supaya bisa segera dimanfaatkan. Setelah itu aka nada upaya membuat embung lagi, karena seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk kebutuhan air bersih juga akan meningkat.

“Masih ada beberapa aliran sungai di pulau ini, debit airnya seperti sungai Rawa Sari ini diantaranya sungai Batu Mapan, Semunti, Maya, dan beberapa sungai lainya. Ada sekitar enam sungai yang dapat dibuat mebung lagi,” katanya.

Oleh karena itu, orang nomor satu di Tarakan ini mengimbau kepada warga supaya merawat sungai – sungai yang ada, dengan tidak menebang pohon dan merambah hutan lindung, karena hulu sungai yang ada di Tarakan ini rata – rata berada di hutan. Dengan masih terjaganya hutan, maka debit air sungai akan terjaga.

“Jangan babat pohon dan hutan kita kita, karena hutan untuk menyimpan air yang suatu saat nanti akan kita butuhkan. Tarakan ini pertumbuhan penduduknya mencapai 10 ribu jiwa pertahun, nanti kalau di tahun 2035 jumpah penduduknya diperkirakan akan mencapai 500 ribu jiwa, dan penduduk sebanyak itu minum air semua. Oleh karena itu, mulai dari sekarang sudah harus dipersiapkan,” urainya.

Lebih lanjut dikatakan Sofian, sungai yang masih memiliki potensi untuk dibuat embung ini tersebar di dua kecamatan yaitu kecamatan Tarakan Utara dan Tarakan Timur apalagi hulunya berada di hutan lindung.

“Setelah ini selesai dibangun, kita akan mengusulkan kembali pembangunan embung baru lainya. Karena kita ini tinggal di pulau yang air bersihnya bisa habis, kalua sudah habis tidak mungkin kita ketok pintu rumah tetangga untuk minta air. Kita harus mandiri dengan membangun embung – embung seperti ini,” pungkasnya. (yan)


Kebutuhan Air Masih Kurang 500 Liter per Detik

Jumat, 06/10/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.