SENDAWAR – Barang bukti hasil kejahatan hutan (pembalakan liar) selama kurun Januari-September 2017 di Kabupaten Kutai Barat (Barat) yang sudah inkrah (berkekuatan hukum tetap) oleh Pengadilan Negeri Kubar, Senin (23/10) kemarin, dilelang oleh Kejaksaan Negeri Kubar.

Sejumlah barang bukti yang disita dan dilelang untuk kas negara itu adalah sebanyak 10 unit mobil jenis truck,  jika dinilai dengan uang totalnya Rp 500 juta. Selain itu juga dilelang BB berupa kayu olahan jenis  Ulin serta  rimba campuran (RC) berkisar 10 meter kubik.

“Kejari  Kubar hanya mengawal (eksekutor) keputusan Pengadilan Negeri Kubar. BB yang dilelang itu kasusnya sudah inkrah melalui sidang keputusan PN Kubar di tahun 2017 ini,” jelas Kajari Kubar, Syarief Sualeman Nahdi dalam keterangan pers, kemarin.

Syarief menambahkan, acara lelang yang dilaksanakan di Aula Adhyaksa Kantor Kejari Kubar di Sendawar,  dikoordinir oleh Kantor Pelayanan Negara dan Lelang (KPKNL) Kaltim Samarinda. Prosedur lelang tersebut, kata dia, dilakukan online. Para peminat telah mendaftar dan membayar uang jaminan langsung melalui bank ke rekening KPKNL Kaltim.

“Dari KPKNL Kaltim uang hasil lelang dilanjutkan ke Kejari Kubar, selanjutnya Kejari Kubar menyetorkan uang hasil lelang tersebut ke kas negara. Jadi tidak ada rekayasa, semuanya transparan. Para peserta yang mengikuti lelang itu terbanyak berasal dari luar Kubar,” ucapnya.

“Ini adalah pelelangan  tahap pertama terhadap barang bukti kejahatan hutan di Kubar dalam 2017. Untuk tahap dua masih ada lelang dalam tahun ini juga dengan barang bukti hasil kasus kejahatan hutan 2017, menunggu hasil keputusan hakim untuk di eksekusi,” tukas Syarief.  Acara itu diikuti sekitar 20 peserta lelang. (imr)