SAMARINDA - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyetujui beroperasinya maskapai Express Air, melayani penerbangan dari dan menuju ke Bandara Temindung. Maskapai dengan pesawat berjenis ATR 42 itu menggantikan sebagian besar rute maskapai Kalstar, yang operasionalnya dihentikan hingga waktu yang tidak ditentukan.

Kepastian itu didapat maskapai Express Air setelah mengantongi Flight Approval dari Kemenhub, guna melayani sejumlah rute dari dan menuju Samarinda, Kalimantan Timur.

“Ya, sudah diperoleh penggantinya. Express Air yang menggantikan ya,” kata Kepala Bandara Temindung Samarinda Usdek Luthermand, dilansir merdeka.com, Selasa (24/10).

Operasional maskapai itu di Samarinda rencananya dilakukan dalam waktu dekat ini. “Rencana, penerbangan perdana 28 Oktober 2018,” kata Kasi Pelayanan dan Kerjasama Bandara Temindung Samarinda Imam Asnawi, ditemui di kantornya, Selasa (24/10).

Dari surat slot time yang dikirimkan Express Air ke Bandara Temindung, sejumlah rute yang akan mereka layani, adalah rute Samarinda-Tanjung Redeb, Samarinda-Tanjung Selor, Samarinda-Melak dan Samarinda-Balikpapan. “Surat itu tertanggal 18 Oktober 2017, setelah maskapai mendapat persetujuan Dewan Slot Nasional dan juga Kemenhub,” ujar Imam.

Dengan begitu, penerbangan dari sejumlah kota dan kabupaten di Kalimantan Timur, dan menuju Samarinda, kembali akan diramaikan dengan kehadiran penerbangan reguler. Rencananya dalam waktu dekat, akan dipersiapkan counter check in dan juga ruang administrasi maskapai, termasuk koordinasi lanjutan dengan pihak Bandara Temindung.

“Direktur Operasi Express Air akan berkunjung menemui kami, untuk berbicara perihal kesiapan-kesiapan itu, presentasi sekaligus menemui Kepala Bandara,” terang Imam.

Dari daftar rute yang diterima Bandara Temindung, ternyata tidak semua rute Kalstar, digantikan oleh Express Air. Namun demikian, menurut Imam, hal itu tidak menjadikannya masalah.

“Yang tidak ada, adalah rute dari Samarinda tujuan Malinau dan Tarakan di Kalimantan Utara. Sebelumnya, tujuan kedua wilayah itu, memang dilayani oleh Kalstar,” jelas Imam.

Diketahui, pemerintah melalui Kemenhub menghentikan sementara operasional penerbangan Kalstar Aviation di seluruh bandara di Indonesia, sejak 30 September 2017 lalu, hingga waktu yang belum ditentukan. Di antaranya, alasannya, maskapai harus melakukan pembenahan internal. (mdk/ros)