TANJUNG REDEB—Hingga kini, belum ada tindakan nyata yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terhadap Jalan HARM Ayoeb. Padahal, jalan ini merupakan akses satu- satunya melalui darat ke Kecamatan Gunung Tabur, Pulau Derawan serta menuju ke Provinsi Kaltara. 

Warga sudah sering mengeluhkan kondisi jalan di depan Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) ini. Setiap hujan deras,  jalan berubah danau. “Contohnya, hujam terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 03.00 subuh selama 1 jam lebih.Jalan HARM Ayoeb sangat sulit dilewati pengendara roda dua. Jika tidak hati- hati, bisa saja tergelincir dan jatuh ke kubangan air yang kurang lebih panjangnya sekitar 100 meter,”terang Norbek warga Gunung Tabur, Jumat (27/10) .

Ditambahkan, jika air sudah menggenang seperti saat ini, masyarakat harus pasrah  sekitar 3 hari menunggu air di jalan tersebut surut. “Kemudian, yang menjadi keluhan kami selanjutnya yaitu jalan poros gunung Tabur di dekat Kantor TRH persis seputar gang mutiara. Itu sudah digali, yang rencananya mau ditambal. Akan tetapi, sampai hari ini belum juga ditambal dan mengakibatkan pengendara yang melintas haris ekstra hati-hati jika tidak ingin kendaraanya masuk ke dalam lubang,”tukasnya.

Ketua Benak Berau Alfian yang melihat langsung kondisi jalan poros Gunung Tabur menginginkan,  kinerja tim reaksi cepat harus dievaluasi. Mengingat, apa yang dilakukan saat ini mencerminkan perencanaan tidak matang. 

“Jangan sampai, satu urusan belum selesai malah menambah masalah lagi. Hendaknya, perbaikan jalan yang tergenang air di depan Pasar SAD bisa diperbaiki dulu agar ketika hujan air tidak tergenang. Ini malah membuat masalah lagi, jalan yang satu bantaran dari air tergenang dibuat lubang-lubang yang rencananya akan ditutup. 

Nyatanya malah membuat pengguna jalan resah karena lubang yang ada dibiarkan begitu saja. Kemana arah tim reaksi cepat Pemkab ini, apakah hanya sebagai penghabis anggaran atau apa,” pungkasnya. (ind)