Senin, 06/11/2017

Aktivis PATBM Sosialisasi Perlindungan Anak

Senin, 06/11/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Aktivis PATBM Sosialisasi Perlindungan Anak

Senin, 06/11/2017

TENGGARONG – Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) melakukan sosialisasi perlindungan kekerasan terhadap anak di Desa Manunggal Jaya, Tenggarong Seberang, Kamis (2/11).

Kegiatan yang dilakukan di Kantor Desa Manunggal Jaya ini mengambil kajian khusus tentang bagaimana batasan menghukum anak dan hukuman bagi yang melakukannya. Adapun yang turut serta dalam acara kali ini ialah guru-guru BP dan aktivis anak.

Lilis Mardiana selaku narasumber dalam kegiatan ini sosialisasi perlindungan anak sangat penting guna memberikan pemahaman kepada masyarakat. 

“Anak adalah tunas, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara masa depan,” katanya.

Lilis menjelaskan dalam upaya menjaga aset bangsa yaitu anak perlu dengan upaya perlindungan khusus yakni perlindungan yang diberikan kepada anak dalam situasi darurat seperti anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi. 

“Perlindungan khusus anak dari eksploitasi secara ekonomi dan atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi penyalah gunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya,” jelasnya.

“Anak korban penculikan, korban kekerasan fisik maupun mental, anak yang menyandang cacat dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran,” imbuh Lilis.

Ketua Aktivis PATBM, Cristina Mazmur menegaskan pihaknya ke depan akan melakukan kegiatan serupa dengan sasaran peserta yang lebih lengkap bukan hanya perwakilan guru saja. 

“Kita sering mendapat laporan dari orang tua mulit, guru-guru terutama SD dan SMP di sini sering memberikan hukuman yang seenaknya. Ke depan kita harap sosialisasi bisa kita hadirkan juga orang tua agar dan guru-guru yang hadir jangan hanya perwakilan sekolah saja yakni cuman satu guru setiap sekolah. Harapannya minimal lima orang guru dari setiap sekolah yang kita undang,” tegas Cristina. (hei) 


Aktivis PATBM Sosialisasi Perlindungan Anak

Senin, 06/11/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.