BONTANG –  Berawal dari kondisi kampung nelayan Melahing yang berada di tengah pulau sangat jauh dari pusat Kota Bontang. Dimana bila untuk pergi ke kota harus menempuh jalur laut menggunakan kapal yang memakan waktu kurang lebih 30 menit, menggugah salah satu warga, Altaf, yang kebetulan merupakan anggota dari Karantina Ikan atau Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Kota Bontang, ingin memberikan suatu yang berarti untuk anak-anak di Melahing.

“Ya, saya pikir mereka kan jauh dari pusat kota, agar mereka mempunyai pengetahuan yang cukup dan tidak perlu harus naik kapal dulu baru ke darat, sepertinya bagus dibuat taman baca di Melahing,” kata Altaf, kepada harian ini.

Keinginan itupun diutarakan Altaf kepada Penanggung Jawab BKIPM, M Roy Pahlevi. Dan gayung pun bersambut, akhirnnya bahu membahu mereka mendirikan rumah baca, yang pada Minggu (5/11) langsung diresmikan oleh Kepala BKIPM Balikpapan Burlian.

Sementara untuk buku-buku bacaan pun, rumah baca Melahing mendapat bantuan dari berbagai kalangan, termasuk tim Karantina dari wilayah lainnya, seperti dari Tarakan, Balikpapan dan lainnya. “Bukan hanya buku, kami juga dapat sumbangan pakain layak pakai, termasuk mainan anak-anak, juga bantuan dana dari semua pihak. Alhamdulillah semua terkumpul, dan kami bagikan merata ke penduduk Melahing,” kata Altaf.

Sementara M Roy Pahlevi mengucapkan terima kasih atas bantuan pihak Karantina yang tersebar di seluruh Indonesia sudah memberikan bantuan berupa buku, pakaian bekas layak pakai, mainan anak juga dana. “Bantuan ini semua murni dari kami, pihak Karantina, tidak ada capur tangan dari pemerintah,” kata Roy.

Usai meresmikan rumah baca, Burlian pun terlihat sangat kagum atas jerih payah tim karantina Bontang tersebut. “Alhamdulillah, setelah melihat riel di lapangan, ini sangat membantu warga Melahing. Ada sumbangan buku-buku pendidikan, pengetahuan dan buku cerita anak-anak. Mudahan buku-buku ini bisa dimanfaatkan dan berguna bagi anak-abak di Melahing. Kami juga dari Kementrian Kelauatan memberikan buku tentang bagaiman menjaga kedaulatan laut, dengan buku ini bagaimana wawasan anak-anak tentang laut dan mengerti akan keanekaragaman kelautan,” katanya. Walaupun pembangunan taman baca ini belum tuntas 100 persen, Burlian menganggap hal tersebut sudah luar biasa. Ia pun berharap ada kepedulian dari semua pihak. “Ini menggugah kita untuk lebih konsentrasi terhadap kehidupan disini,” ujarnya.

Ketua RT 30 Melahingpun mengucapkan rasa sukur atas dibangunnya rumah baca di kampong Melahing. “Suatu kesyukuran bagi masyarakat Melahing. Kami bangga, selaku ketua RT kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya,” pungkasnya. (cil)