Minggu, 19/11/2017

Elpiji 3 Kg Langka, Ibu-Ibu Harus Inden ke Warung

Minggu, 19/11/2017

ILUSTRASI

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Elpiji 3 Kg Langka, Ibu-Ibu Harus Inden ke Warung

Minggu, 19/11/2017

logo

ILUSTRASI

SEMARANG - Gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg) di Semarang, Jawa Tengah kembali langka. Bahkan ibu-ibu harus berkeliling ke warung-warung untuk mencari gas elpiji melon agar asap dapur bisa mengepul.

“Ini sejak tadi sudah lima warung yang biasa menjual elpiji semua kosong. Entah itu pengecer atau pangkalan sampai pom bensin kelihatannya juga kosong,” ujar Enih Nurhaeni, Minggu (19/11/2017).

Warga Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik itu pun terpaksa pulang dengan tangan hampa karena tidak menemukan gas elpiji yang dicari. Dia hanya menitipkan tabung gas kosong kepada pengecer, serta dijanjikan pekan depan bisa mendapatkan gas elpiji melon.

“Ya gimana lagi, daripada nanti tidak mendapatkan, lebih baik titip dulu saja. Bahasa kerennya sekarang kalau mau beli gas harus inden dulu. Dijanjikan Selasa pekan depan, itu pun hanya satu tabung,” terangnya.

Kelangkaan gas elpiji melon menjadi perbincangan hangat ibu-ibu yang sedang berbelanja sayuran. Keluhan mereka sama, yakni sulitnya mendapatkan gas ukuran 3 kg. Mereka menduga gas elpiji melon akan segera diganti dengan jenis Bright ukuran 5,5 kg.

“Kabarnya memang begitu diganti yang 5,5 kg. Padahal itu kan mahal, sulit kejangkau masyarakat. Di tempat saya Bandungan juga sama sulitnya. Malah ada pedagang yang enggak mau jual jika pembeli tidak biasa beli gas di situ,” ujar pedagang sayuran asal Bandungan Kabupaten Semarang.

Mereka menambahkan, harga gas elpiji melon di pasaran berkisar Rp18.000 hingga Rp21.000 per tabung. Harga tersebut jauh di atas dari harga yang dipatok Pertamina yakni Rp15.500 per tabung.

“Kalau harga tidak ada yang Rp15.500. Paling rendah Rp17.000 per tabung. Tapi ya itu di pasaran enggak ada, sulit. Seperti musiman, pas ada kadang banyak. Lha sekarang ini susahnya minta ampun,” kata pria berambut gondrong itu diamini ibu-ibu yang sibuk memilih sayuran. (okz)


Elpiji 3 Kg Langka, Ibu-Ibu Harus Inden ke Warung

Minggu, 19/11/2017

ILUSTRASI

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.