MALINAU -  Terhentinya penerbangan MAF membuat masyarakat risau. Terutama masyarakat wilayah pedalaman dan perbatasan. Sebab,  selama ini mereka ketergantungan dengan maskapai tersebut.  

“Bagi kami MAF sangat diperlukan. Sebab, bukan hanya untuk keperluan sehari-hari. Tapi juga untuk keperluan mendadak, yang emeregency,” ungkap Marthen, warga Bahau Hulu Sabtu (18/11) kemarin.

Hal senada juga disampaikan warga Malinau asal Krayan Nunukan, Henry. Dia mengatakan, ketergantungan masyarakat pedalaman dan perbatasan terhadap pesawat MAF, bukan hanya saat ini, tetapi sudah sejak puluhan tahun lalu.

“Maskapai ini yang pertama kali melayani kebutuhan warga di perbatasan untuk berbagai keperluan. Kalau ada yang sakit kritis dan harus dibawa ke rumah sakit,  kan pesawat MAF yang diandalkan selama ini,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota DPRD Malinau, Kila Liman menegaskan bahwa penerbangan MAF sangat dibutuhkan masyarakat perbatasan.  Baik di Malinau maupun kabupaten lain di Kaltara.  

“Ketika MAF berhenti mengudara,  masyarakat merasa khawatir akan berlangsung lama, sehingga saat ada kebutuhan darurat tidak dapat diatasi. Misal,  ada warga sakit kritis dan perlu bantuan ke RSUD,” kata dia.

Selama ini, kata dia, pesawat MAF sangat membantu masyarakat pedalaman mengatasi persoala tersebut.

“Maskapai MAF selalu akan memprioritaskan. Peran dan jasanya sangat besar bagi masyarakat,” ungkapnya.

Dia mendorong Pemerintah Pusat dapat memahami kebutuhan masyarakat. Dan, Pemerintah Pusat juga dapat memberikan solusi agar secepatnya maskapai tersebut beroperasi kembali. 

“Duduk permasalahannya apa,  lalu solusinya bagaimana, agar MAF dapat segera kembali melayani masyarakat,” ungkapnya.  (wh)