Kamis, 30/11/2017
Kamis, 30/11/2017
Pelayanan Kesehatan oleh dinas kesehatan pada masyarakat
Kamis, 30/11/2017
Pelayanan Kesehatan oleh dinas kesehatan pada masyarakat
MALINAU – Sejumlah program prioritas di bidang Kesehatan diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2018 mendatang melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bersumber dari APBN. Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Jhon Felix Rundupadang mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menetapkan sejumlah program yang anggarannya diharapkan dapat dikafer dari DAK 2018.
“Ada 4 kegiatan fisik dan 4 kegiatan nonfisik,” ungkapnya saat dikonfirmasi media ini, Rabu (29/11) kemarin.
Kegiatan-kegiatan yang dimaksud yaitu pada bidang fisik antara lain DAK Rujukan RSUD Malinau yang dianggarkan sebesar Rp6,667 miliar lebih dan Rumah Sakit Bergerak (RSB) Langap yang dianggarkan sebesar Rp1,118 miliar lebih serta DAK Farmasi Rp4,245 miliar lebih. Kemudian DAK Pendukung Imunisasi Rp932 juta dan DAK KB Rp110 juta.
Adapun kegiatan non fisik antara lain yaitu untuk Biaya Operasional Kesehatan (BOK) Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) sebesar Rp11 055 miliar lebih. Kedua, untuk kegiatan Akreditasi Puskesmas yang dianggarkan sebesar Rp2,250 miliar. Ketiga, untuk biaya Jampersal yang membutuhkan anggaran sebesar Rp2,143 mikiar dan keempat Operasional BOKB sebesar Rp2, 348.
Kegiatan-kegiatan di atas, ungkap John Felix Rundupadang merupakan kegiatan khusus yang menjadi urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional atau pemerintah pusat. “Pekan depan kami akan lakukan finalisasi DAK 2018 itu,” ungkap John Felix.
DAK menjadi salah satu tumpuan keuangan Pemkab Malinau. John Felix Rundupadang berharap agar seluruh perencanaan diatas dapat terakonodir melalui DAK. Apalagi jika mengingat kondisi APBD 2018 mendatang yang tampaknya tak jauh beda dengan APBD 2017. APBD 2018 mendatang berada pada angka Rp1, 354 triliun. Pendapatan dan belanja diproyeksikan berada pada kisaran angka tersebut. (wh)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.