SENDAWAR–Dinas Pariwisata Kutai Barat (Kubar) akan terus menggerakkan kemajuan wisata alam dan wisata budaya di Kubar. Yakni dengan membenahi sejumlah infrastruktur penunjang di sejumlah obyek wisata. Mulai 2018  mendatang, Dinas Pariwisata Kubar akan mengembangkan obyek wisata alam Gunung Es, di Kampung Melapeh Baru, Kecamatan Linggang Bigung.

Kepala Dinas Pariwisata Kubar, Herman Alung menyebut, tahun depan Gunung Es akan dijadikan salah satu destinasi (tujuan) wisata  alam terbaik di Kubar. Dinas Pariwisata Kubar akan bekerjasama dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis), kawasan Gunung Es akan dikembangkan. “Gunung Es akan dikembangkan sebagai wisata alam utama. Dinas Pariwisata Kubar akan mulai membangun infrastruktur yaitu tempat jumping, jalan melingkar, gazebo, dan sebagainya untuk kenyamanan wisatawan. Gunung Es adalah prioritas destinasi wisata di Kubar mulai tahun depan,” beber Herman Alung kepada Koran Kaltim, Jumat (1/12) di Sendawar.

Dia mengungkapkan, untuk pengelolaan Gunung Es, akan bekerjasama dengan masyarakat sekitar. Yakni memberdayakan ekonomi masyakarat yang tergabung dalam Pokdarwis. “Partisipasi pengelolaan dengan pemberdayaan masyarakat kampung. Peran masyarakat agar dapat meningkatkan perekonomian mereka. Sementara, Dinas Pariwisata hanya sebagai pembina,” urainya.

Perlu diketahui, kawasan Gunung Es selama ini dikenal dengan wisata alam dengan ketinggian yang memiliki cuaca dingin mendekati 5 derajat celcius. Kawasan itu selama ini dikunjungi wsiatawan, semacam cuaca puncak di Kubar.

Herman Alung mengungkapkan, rencana terbesar dalam penataan destinasi wisata Kubar, pada 2019 mendatang Dinas Pariwisata Kubar akan mengadakan Festival Seni dan Budaya Internasional di Sendawar. “Sudah melakukan kontak langsung dengan pihak Kementerian Pariwisata. Bahkan dari pihak yang mendukung penuh festival internasional itu, telah berkunjung ke Kubar dalam rangka kunjungan kerja. Positif, saat ini sudah penjajakan, 2018 menyiapkan sarana prasarana dan infrastruktur. Pada 2019 akan dimulai, dihadiri sejumlah negara,” terangnya. (imr)