Kamis, 07/12/2017
Kamis, 07/12/2017
CEGAH DUALISME: Pelatihan kader dasar PMII se-Kaltim di Pendopo Wakil Bupati Kukar.
Kamis, 07/12/2017
CEGAH DUALISME: Pelatihan kader dasar PMII se-Kaltim di Pendopo Wakil Bupati Kukar.
TENGGARONG – Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Kutai Kartanegara, Chairul Anwar berpesan PMII Kukar tidak terjadi dualisme kepemimpinan, karena tugas besar mahasiswa Indonesia mempertahankan NKRI secara bersama-sama.
“PMII Kukar jangan terpecah belah, PMII harus menjadi garda terdepan mempertahankan NKRI,” kata Chairul, saat membuka pelatihan kader dasar PMII se-Kalimantan Timur, di pendopo Wakil Bupati Kukar, Rabu (6/12).
Chairul mengapresiasi kegiatan pelatihan kader dasar PMII, sebagai bentuk kesadaran kritis, demi memberikan sumbangsih tenaga dan fikiran untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Menurutnya, kondisi Indonesia saat ini sudah mengkhawatirkan dirongrong oleh beberapa kelompok kepentingan guna memecah nilai persatuan dan kesatuan yang sudah lama dibangun. Perpecahan menjadi kelemahan nyata untuk menghancurkan NKRI.
“Berdasarkan rekomendasi para ulama NU, meminta kepada pemerintah untuk bersikap tegas kepada kelompok radikalisme yang ada di tanah air, sambil tetap menjunjung nilai kemanusiaan. Pemahaman dan prinsip Ahli sunah waljamaah (Aswaja) terus ditingkatkan dan dipertahankan,”ujarnya.
Ketua PMII Kukar Muhammad Fauzan mengapresiasi keikut sertaan peserta dari berbagai daerah di Kaltim di tengah budaya apatisme dan hedonism.
“Kader PMII harus bisa memberikan warna pembangunan, mengawal dan mengawasi pembangunan yang ada di Kaltim,”ujarnya.
“Terima kasih atas dukungan semua alumbni PMII, dan pihak yang mendukung kegiatan pelatihan kader ini,” harapnya. (ran)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.