Selasa, 19/12/2017
Selasa, 19/12/2017
MAKIN PARAH: Sejumlah warga menarik pikap melewati genangan air di kawasan Teluk Muda, Kecamatan Kenohan.
Selasa, 19/12/2017
MAKIN PARAH: Sejumlah warga menarik pikap melewati genangan air di kawasan Teluk Muda, Kecamatan Kenohan.
TENGGARONG - Warga di hulu Kutai Kartanegara (Kukar), khususnya Kecamatan Kota Bangun, Kenohan, Kembang Janggut hingga Tabang masih harus menikmati jalan rusak.
Belum selesai perbaikan jalan poros Sebelimbingan, kini warga harus menghadapi jalan yang lebih sulit di Teluk Muda, Kecamatan Kenohan.
Sejak beberapa bulan belakangan ini, jalan di Teluk Muda semakin hancur kendati sempat diperbaiki secara bergotong royong oleh warga setempat dengan bantuan batu gunung dari perusahan sekitar.
“Jalan di Teluk Muda semakin rusak, mobil biasa pasti terjebak karena jalan amblas berlubang dan berlumpur,” kata Camat Kenohan, Luqman Budiono, Senin (18/12).
Jalan rusak tersebut bahkan mencapai kedalaman 1,5 meter sehingga banyak mobil tersangkut dan harus ditarik secara manual oleh warga.
Namun, bantuan warga ini tak gratis. Tarifnya tergantung jenis kendaraan dan muatan. Mulai Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu atau lebih. “Iya ada semacam itu (pungutan),” akunya.
Kondisi jalan rusak ini, kata Luqman, sudah dialami warga dalam beberapa bulan ini dan belum ada upaya perbaikan dari Pemkab Kukar.
Bahkan, beberapa hari lalu kondisi jalan lebih parah karena kondisi air masih tinggi sehingga banyak kendaraan rusak. Kini air sudah surut tapi jalan tersebut dipenuhi lumpur sehingga licin dan banyak mobil tersangkut.
“Kami merencananakan menyewa excavator untuk mengkeruk jalan itu kemudian diberikan batu lagi agar bisa dilewati, rencananya Rabu lusa (besok, Red),” ungkap Luqman.
Sementara itu, jalan Sebelimbingan yang sempat disebut jalan bubur kini sudah bisa dilintasi warga karena titik rusak sudah diberikan batu. Hanya saja, jika hujan jalan akan lebih licin.
Beberapa warga masih memanfaatkan jalan ini untuk mencari keuntungan dengan menarik pungutan kepada pengendara yang melintas. Mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu.
“Ini kita bawa tiga orang yang memungut biaya sukarela ke Polsek,” ungkap Camat Kota Bangun, Mawardi.
Sementara pengerjaan jalan, kata Mawardi, kini sedang istirahat karena alat berat yang dipakai rusak. (ami)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.