Jumat, 07/07/2017

Pencegahan Terorisme Masih Sebatas Sosialisasi

Jumat, 07/07/2017

BAHAS TERORISME: Focus Group Discussion membahas seputar pencegahan penyebaran radikalisme di Kaltim.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pencegahan Terorisme Masih Sebatas Sosialisasi

Jumat, 07/07/2017

logo

BAHAS TERORISME: Focus Group Discussion membahas seputar pencegahan penyebaran radikalisme di Kaltim.

TENGGARONG – Kaltim merupakan daerah rawan disusupi kelompok faham radikalisme. Namun hingga kini, upaya pencegahan masih berkutat pada sosialisasi. Pemerintah dan masyarakat masih cuek menghadapi ancaman ini. 

“Pendatang baru dari luar Kaltim tidak terdata dengan baik, RT belum bergerak maksimal mendata warganya. Pos Simkamling banyak kosongnya, tidak ada yang jaga. Kantor desa hanya buka setengah hari tanpa penjagaan, kondisi seperti ini sangat rawan dan berpotensi penyebaran faham radikalisme di masyarakat,” kata Akademisi Universitas Mulawarman, Edi Rahmad saat menjadi narasumber FGD Antisipasi Pelarian Orang Asing dan Jaringan Radikalisme di Kaltim, di Aula Serba Guna Hotel Grand Fatma, Kamis (6/7) yang digelar Forkopimda Kukar.

Edi membandingkan zaman sekarang dengan era Indonesian saat dipimpin oleh Presiden Soeharto. Fungsi Babinsa dan Kantibnas dulu lebih tanggap terhadap persoalan kemasyarakatan, budaya gotong royong juga sudah dilupakan. Ruang diskusi antarmasyarakat semakin mengecil. 

Edi melanjutkan, setelah Soeharto tidak lagi menjadi presiden, muncul kelompok separatis ingin pisah dari Indonesia hingga munculnya faham radikalisme yang mengarah kepada tindakan terorisme.

“Saat ini kita semua disibukkan dengan dunia maya, berkomunikasi hanya melalui chatting HP, sehingga rasa persaudaraan tidak sekuat waktu jaman Pak Harto dulu, saya prihatin dengan kondisi sekarang,” katanya.

Sekretaris PC Nahdhatul Ulama (NU) Kukar, M Matrosid mengatakan, guru agama saat ini kondisinya belum sejahtera, sehingga tidak fokus untuk memberikan pemahaman agama yang benar kepada masyarakat.

“Guru agama yang ada di desa-desa merupakan ujung tombak perdamaian, dia mengajarkan ajaran agama yang memberikan kesejukan di masyarakat, akan tetapi kondisi guru agama belum sejahtera. Pemkab Kukar harus memikirkan bagaimana mensejahterakan guru agama yang ada di desa,” pungkasnya. (ran) 


Pencegahan Terorisme Masih Sebatas Sosialisasi

Jumat, 07/07/2017

BAHAS TERORISME: Focus Group Discussion membahas seputar pencegahan penyebaran radikalisme di Kaltim.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.