TENGGARONG – Wakil Bupati Kukar Edi Damansyah meminta kepada seluruh perusahaan migas, batu bara, dan perkebunan yang beroperasi di Kukar agar memfokuskan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) ke program penanggulangan kemiskinan.

 “Wilayah pesisir terdapat perusahaan migas dan batu bara, akan tetapi daerah pesisir memberikan sumbangsih kemiskinan yang besar di Kukar. Untuk itu CSR perusahaan difokuskan penanggulangan kemiskinan masyarakat sekitar wilayah operasional perusahaan,” kata Wabup Kukar Edi Damansyah saat launching CSR Award II 2017, di aula Serba Guna Kantor Bupati Kukar, kemarin.

Menurut Edi,  dalam menanggulangi kemiskinan semua sektor harus digerakan. Sejauh ini, program CSR perusahaan sudah mengarah kepada pemberdayaan, namun untuk hilirnya atau hasil dari pemberdayaan tersebut tidak dilibatkan masyarakat, sehingga program pemberdayaan yang dibuat terkesan tidak mengena.

“Sering CSR membantu pembibitan ikan ke masyarakat, namun saat panen perusahaan tidak membelinya. Saya pernah ke kantin wilayah kerja PT Total E&P Indonesie di Desa Handil Terusan, Kecamatan Anggana, saya tanyakan ke pengelola kantin di sana, bahan makanannya suplay dari Balikpapan. Padahal  kalau bisa dipenuhi oleh masyarakat lokal, kenapa harus didatangkan dari daerah luar,” paparnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kukar, Bambang Arwanto mengatakan launching CSR Award Kukar II 2017 untuk mencari rule model pengelolaan CSR perusaan yang terbaik, yang berdampak terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan.  Penilaian penerapan CSR oleh juri Independen dari Universitas Kutai Kartanegara.

“Tujuan kegiatan penilaian CSR di antaranya untuk mencari kesepahaman antara perusahaan dan pemerintah untuk melanjutkan pembangunan yang bersumber dari CSR perusahaan,” jelas Bambang. (ran)