Senin, 31/07/2017

Pelecehan Seksual Coreng Prosesi Belimbur

Senin, 31/07/2017

MEMALUKAN: Sekelompok remaja saat menyiram dua perempuan yang sedang berkendara. Beberapa di antaranya berusaha melakukan pelecehan.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pelecehan Seksual Coreng Prosesi Belimbur

Senin, 31/07/2017

logo

MEMALUKAN: Sekelompok remaja saat menyiram dua perempuan yang sedang berkendara. Beberapa di antaranya berusaha melakukan pelecehan.

TENGGARONG – Prosesi belimbur atau penutupan Festival Kesenian Rakyat dalam rangka Erau Adat Kutai tercoreng oleh sejumlah remaja yang melakukan pelecehan kepada kaum wanita. Perbuatan memalukan itu bahkan terekam camera dan kemudian ramai dibicarakan oleh pengguna media sosial Facebook dan Instagram.

Kasus pelecehan ini terjadi Jl Akmad Muksin, Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong. 

Tidak hanya itu, warga Kutai juga dibuat geram karena munculnya postingan pemilik akun Facebook Pelita Senja yang isinya seakan melecehkan Adat Belimbur.

Pelita Senja memposting tulisan “Hari dimana  pria menyakiti wanita secara terbuka dan lazim secara tradisional” sambil berfoto selfi saat Belimbur di Kecamatan Tenggarong.

Bahkan sebelum acara Belimbur dimulai pukul sekitar Pukul 10.00 wita, Pelita Senja sepertinya sudah berencana melakukan pelecehan kepada wanita dengan memposting sebuah tulisan  “Anggota ngisi amunisi (Plastik gula diisi air) buat lempar orang lewat. Wkwkwk. Saya hantu kacak (remas, Kutai, Red),” tulisnya.

Sontak postingan Pelita Senja ini menuai kecaman dari warganet. Ia juga sedang dicari pemuda Kukar. Saat ditelusuri, Pelita Senja ini memang sengaja datang ke Tenggarong dari Kota Bontang, tempat tinggalnya.

“Kami selaku warga Kutai merasa dirugikan,  Adat kami tidak ada yang melazimkan pelecehan,” kata Endi dengan nada keberatan.

Ia pun secara terbuka meminta Pelita Senja  meminta maaf kepada warga Kutai atas postingan yang seakan melecehkan adat istiadat Kutai. “Kami tunggu respon yang bersangkutan,” kecamnya.

Mendapat banyak kecaman, Pelitan Senja langsung men-sunting beberapa postingannya agar tak nampak seperti melecehkan adat Kutai. Ia justru menambah komentar yang terkesan menyalahkan Pemkab Kukar. 

“Untuk teman-teman yang marah atas postingan saya, coba kalian adukan ke pihak pemerintah setempat dan anggota dewan kenapa hal yang sedemikian banyak yang disakiti dan dirugikan masih dipertahankan ? Kenapa kalian cuman diam melihat akan hal tersebut ?,” tulisnya.

11 PEMUDA DIAMANKAN

Selain itu, Polres Kukar juga mengamankan 11 pemuda yang terlibat perkelahian selama Belimbur, termasuk dua pelaku yang diduga melakukan pelecehan pada perempuan.  “Ada sekitar 11 orang kita amankan, dua di antaranya dituduh melakukan pelecehan,” kata kapolres Kukar, AKBP Fadillah Zulkarnaen melalui Ka SPK, IPDA Marijam kepada Koran Kaltim, Senin (31/7).

Untuk kedua pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual kemudian diarahkan ke Satuan Reskrim Polres Kukar. Namun, kedua pelaku setelah diberikan pembinaan diperbolehkan pulang karena tidak ada laporan atau pihak yang keberatan.

Demikian juga sembilan orang lainnya diperbolehkan pulang setelah dihukum push up. (ami)


Pelecehan Seksual Coreng Prosesi Belimbur

Senin, 31/07/2017

MEMALUKAN: Sekelompok remaja saat menyiram dua perempuan yang sedang berkendara. Beberapa di antaranya berusaha melakukan pelecehan.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.