Rabu, 02/08/2017
Rabu, 02/08/2017
Rabu, 02/08/2017
TENGGARONG – Polres Kutai Kartanegara (Kukar) masih memburu beberapa pemuda yang diduga melakukan pelecehan seksual saat prosesi Belimbur ketika penutupan acara adat Erau 30 Juli 2017 lalu di Kecamatan Tenggarong, Kukar.
Upaya pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini pun mendapat apresiasi dan dukungan dari Sempekat Keroan Kutai. “ Sempekat Keroan Kutai sejak awal memang mendorong ini diproses secara hukum karena menyangkut soal adat Kutai,” kata Panglima Pore Sempekat Keroan Kutai, Rudiansyah.
Rudiansyah meminta ketegasan penegak hukum untuk mengusut kasus ini karena menyangkut marwah budaya Kutai bahwa prosesi Belimbur merupakan ajang untuk mensucikan diri, bukan ajang melakukan tindak asusila.
“Pihak kepolisian sudah tindaklanjuti dan kita memang minta ada ketegasan karena ini menyangkut mawah budaya Kutai bahwa belimbur tentang mensucikan diri, bukan ajang asusila,” tegasnya.
Hanya saja, aku Rudiansyah, sebagai bagian dari Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura, Panguyuban Sempekat Keroan Kutai menunggu titah untuk melaporkan kasus ini.
“Lapor, ini kan ranah sensitif karena menyangkut adat. Selama belum ada titah Kesultanan maka kita hanya menunggu saja. Tapi kita tegaskan bahwa Sultan Kutai Kertanegara Haji Aji Muhammad Salehuddin II memang minta ini diproses,” tegasnya.
Polres Kukar sendiri sejak Selasa (1/8) lalu sudah menurunkan tim untuk mengusut kasus ini. Satuan Reskrim diintruksikan untuk melakukan penyidikan guna mengungkap pelaku pelecehan seksual yang terjadi di Jl Akhmad Muksin, Kelurahan Timbau. (ami)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.