Kamis, 24/08/2017
Kamis, 24/08/2017
Kamis, 24/08/2017
TENGGARONG – Jelang wukuf Arafah pada 28-29 Agustus nanti, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kutai Kartanegara mengkhawatirkan kondisi kesehatan jemaah haji Kukar, khususnya mereka yang berusia lanjut.
“Khususnya jemaah kloter 13 yang berjumlah 69 orang. Karena lebih dominan jemaah haji berusia lanjut. Bahkan ada yang berusia 87 tahun,” kata Kasi Haji dan Umroh Kemenag Kukar, Syaiful.
Kemenag sudah berkomunikasi dengan ketua kloter agar mengarahkan jemaah untuk banyak beristirahat. Jika kondisi tak memungkinkan, jemaah disarankan mengurangi kegiatan sunah.
“Tapi alhamdulillah, hingga kini belum ada laporan dari jemaah yang menderita sakit keras, para jemaah hanya mengeluh kakinya capek,” paparnya.
Syaiful menjelaskan, saat wukuf nanti, banyak pihak-pihak yang menawarkan jasa kursi roda. Jemaah harus cermat menyetujui tarif karena dikhawatirkan ada penyedia jasa yang memanfaatkan moment ibadah haji ini untuk mencari keuntungan berlebih.
“Harus ada kesepakatan harga dulu, standar jasa kursi roda 250 real, bisa saja ada orang yang memanfaatkan moment dengan mematok harga mencapai 500-600 real, sehingga jamaah kaget dan merasa tertipu,” ungkapnya.
Akan lebih baik, menurut Syaiful, jemaah meminta bantuan kepada petugas haji yang disudah siap di tanah suci. Bantuan yang diberikan petugas berseragam resmi ini bahkan tidak dipungut biaya.
“Petugas haji dari Kemenag tidak melaksanakan ibadah Haji, mereka khusus membantu para jamaah asal Indonesia,” pungkasnya.
Jemaah Kukar terbagi menjadi tiga kloter, yakni 2, 9, dan kloter 13. Masing-masing kloter itu berisi 455 jemaah, 22 jemaah, dan 69 jemaah. (ran)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.