Kamis, 07/09/2017

Jelai Makanan Alternatif Masa Depan

Kamis, 07/09/2017

PANEN PERDANA: Wabup memotong tanaman jelai pada kegiatan panen perdana di lokasi penelitian Balitbangda, Desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jelai Makanan Alternatif Masa Depan

Kamis, 07/09/2017

logo

PANEN PERDANA: Wabup memotong tanaman jelai pada kegiatan panen perdana di lokasi penelitian Balitbangda, Desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu.

TENGGARONG – Wakil Bupati Kukar, Edi Damansyah melakukan panen perdana tanaman Jelai (Coix lacryma-jobi L), Selasa (5/9). Panen dilaksanakan di lokasi penelitian Balitbangda (Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah) di Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu.

Ada tiga jenis tanaman jelai yang ditanam sebagai kajian karakeristik untuk mengetahui varietas yang paling unggul dan cocok untuk ditanam di wilayah Kukar yakni Jelai Biasa, Ketan dan Kaltara. “Untuk bibit Jelai Biasa dan Ketan berasal dari wilayah Kukar sendiri yakni Desa Kedang Ipil sedangkan bibit Kaltara berasal dari Kabupaten Malinau di Kaltara,” kata Peneliti dari Unit Layanan Strategis (ULS) Pengelolaan Pertanian Terpadu dan Agribisnis (PPTA) Unmul, Suyadi.

Ia mengatakan tanaman jelai merupakan makanan alternatif masa depan yang bisa menggantikan nasi karena masa panennya yang relatif cepat yakni tiga kali dalam setahun. “Selain itu dengan kondisi suhu bumi yang terus memanas, maka produksi padi tidak bisa lagi digenjot karena padi hanya bisa bertahan pada suhu 30 derajat, berbeda dengan jelai yang menyukai suhu panas hingga 40 derajat produksinya bisa berlebih,” katanya.

Dikatakannya menanam jelai memiliki prospek yang cerah, selain sebagai untuk memenuhi kebutuhan pangan juga memiliki nilai gizi yang tinggi karena jelai memiliki kandungan protein yang tinggi dengan karbohidrat yang rendah, sehingga cocok bagi penderita diabetes. “Harganya pun di pasaran relatif mahal sehingga bisa meningkatkan taraf hidup petani,” katanya.

Edi Damansyah menyambut baik inisiatif dari Balitbangda yang melakukan kajian terhadap tanaman jelai. Ia berharap tanaman ini bisa lebih dikembangkan sebagai tanaman alternatif pengganti padi. “Tentunya OPD terkait harus menyiapkan langkah–langkah strategis, panen perdana ini bukan kegiatan seremonial semata namun harus bisa memberikan manfaat bagi pertanian di Kukar,” katanya.

 Sementara itu, Plh Kepala Balitbangda, H Yusra SE berharap penelitian ini bisa menarik minat masyarakat untuk menaman jelai, mengingat prospeknya yang cukup menjanjikan. “Kami berharap dari penelitian ini akan didapat bibit yang unggul dan cocok bagi Kukar sehingga bisa ditanam secara luas di Kukar,“ jelasnya. (bmb)


Jelai Makanan Alternatif Masa Depan

Kamis, 07/09/2017

PANEN PERDANA: Wabup memotong tanaman jelai pada kegiatan panen perdana di lokasi penelitian Balitbangda, Desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.