Rabu, 20/09/2017
Rabu, 20/09/2017
Rabu, 20/09/2017
TENGGARONG – Pemkab Kutai Kartanegara mau tak mau harus menghibahkan anggaran sebesar Rp2,2 miliar kepada SMAN 3 Tenggarong. Bantuan ini menyusul tak jelasnya kucuran anggaran dari Disdikbud Kaltim, pasca urusan SMA/sederajat ditarik ke provinsi.
“Biaya konsumsi sudah dicairkan. Jadi orang tua siswa tidak dikenakan biaya lagi,” kata Kabid Dikmen Disdikbud Kukar, Tulus Sutopo kepada Koran Kaltim, kemarin.
Dari Januari hingga Agustus lalu, pihak sekolah terpaksa menarik bayaran sebesar Rp900 ribu per bulan. Tanpa dana itu, siswa sekolah unggul itu dipastikan kelaparan.
“Sekolah itu menggunakan sistem asrama, jadi harus disediakan makan dan minumnya oleh manajemen,” ucapnya.
Menurut Tulus, kekhawatiran ini sudah diprediksi oleh Disdikbud Kukar sejak urusan SMA/sederajat diambil alih provinsi. Dan akhirnya terbukti hingga adanya permintaan bantuan dari Disdikbud Kaltim agar Kukar menanggulangi biaya makan minum siswa tersebut.
“Untungnya sudah dianggarkan tahun lalu. Untuk tahun depan mudah-mudahan biaya konsumsi sudah ditanggung provinsi,” terangnya.
Kepala SMA 3 Tenggaorng, Edi Handaka mengatakan bersyukur Kukar menghibahkan uang makan tersebut.
Namun ia mengakui bahwa anggaran Rp2,2 miliar itu tak mencukupi hingga akhir tahun. Solusinya, pihak sekolah memulangkan siswa setiap hari sabtu dan minggu. “Tahun lalu Rp4,4 miliar,” ungkapnya. (ran)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.