Jumat, 16/06/2017

Air Bangar Tapi Masih Aman

Jumat, 16/06/2017

MASIH AMAN: Banjir yang terjadi di Desa Liang, Kecamatan Kota Bangun. Meluapnya sungai Mahakam menyebabkan kualitas air menurun.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Air Bangar Tapi Masih Aman

Jumat, 16/06/2017

logo

MASIH AMAN: Banjir yang terjadi di Desa Liang, Kecamatan Kota Bangun. Meluapnya sungai Mahakam menyebabkan kualitas air menurun.

TENGGARONG –  Dinas Kelautan dan Perikanan Kutai Kartanegara memastikan kondisi air sungai Mahakam sudah masuk pada fase bangar. Namun begitu, air sungai masih pada tahap aman bagi pembudidaya ikan keramba. 

“Ini sudah masuk fase bangar, cuma masih aman tidak ada yang perlu dikhawatirkan akan mengalami kematian ikan dalam jumlah yang besar,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar, Armanedi kepada Koran Kaltim, kemarin.

Kata Armenadi, biasanya penyebab kematian ikan budi daya keramba mengalami kematian dalam jumlah yang besar apabila terjadinya air bangar secara massif atau air turun dalam posisi lebih dalam, sedangkan saat ini penurunan debit air di sungai Mahakam, terjadi secara perlaha-lahan, bahkan terkadang masih naik.

“Kalau air bangarnya langsung turun drastis, ikan akan mengalami kaget dan menyebabkan kematian. Kalau bertahap, ikan mampu menyesuaikan kondisi air Mahakam, sehingga potensi mengalami kematian sangat kecil,” ujarnya.

Dia menambahkan, dalam kondisi pasang air Mahakam seperti saat ini, seperti biasa, populasi ikan semakin meningkat, dan bisa dikatakan ikan hasil tangkap saat ini sedang berlimpah. Berlimpahnya ikan hasil tangkap berpengaruh terhadap tingkat pembelian terhadap ikan budi daya, ikan yang berlimpah menyebabkan penurunan harga di pasaran. 

“Saya cek harga ikan di pasaran, rata-rata mengalami penurunan, seperti jenis ikan Haruan atau Gabus yang bulan lalu bisa mencapai Rp60-70 ribu per kg, saat ini hanya Rp40-50 ribu per kg,” katanya.

Mesti harga ikan mengalami penurunan, akan tetapi imbas perekonomian yang melambat juga mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk ikan. Masyarakat kecenderungan mengurangi volume pembelian ikan. Jika biasa membeli ikan 1 kg sekali belanja berkurang menjadi setengah kilogram.

“Baik di wilayah hulu, tengah, dan pesisir ikan sangat berlimpah karena pembelinya yang minim imbas kelambatan ekonomi yang terjadi saat ini,” paparnya. (ran)



Air Bangar Tapi Masih Aman

Jumat, 16/06/2017

MASIH AMAN: Banjir yang terjadi di Desa Liang, Kecamatan Kota Bangun. Meluapnya sungai Mahakam menyebabkan kualitas air menurun.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.