Selasa, 28/11/2017
Selasa, 28/11/2017
BOCOR: KM Syukur Abadi tengelam di Desa Bukit Jering, Muara Kaman. Seorang ABK tewas dalam musibah ini. (FOTO: AMIN/KK)
Selasa, 28/11/2017
BOCOR: KM Syukur Abadi tengelam di Desa Bukit Jering, Muara Kaman. Seorang ABK tewas dalam musibah ini. (FOTO: AMIN/KK)
TENGGARONG – KM Syukur Abadi, kapal pengangkut kelapa sawit milik PT Sawit Golden Prima karam ketika tengah bersandar di dermaga di RT 2 Desa Bukit Jering, Kecamatan Muara Kaman, Selasa (28/11). Seorang Anak Buah Kapal (ABK) ikut tenggelam bersama kapal nahas itu.
Kapolsek Muara Kaman AKP TM Panjaitan mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa 02.00 Wita dini hari. “Seorang ABK atas nama Budi Irawan (24) meninggal dan telah berhasil ditemukan,” kata Panjaitan, kemarin.
Menurut Panjaitan, dari keterangan nahkoda, Ardiansyah, KM Syukur Abadi berlayar dari Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman menuju dermaga di Desa Liang Ilir, Kecamatan Kota Bangun.
Di tengah perjalanan, kapal bertambat di dermaga Desa Bukit jering untuk beristirahat. Nahkoda dan buruh angkut sawit sebelum kejadian tidur di atas kapal. “Namun, sekitar pukul 02.00 wita, salah satu buruh kapal terkejut karena melihat kapal kemasukan air,” bebernya.
Mengetahui kepala bocor, para buruh angkut bibit sawit yang tadinya tidur di dek bawah berlarian keluar. Sedangkan Budi ABK KM Syukur Abadi yang juga terbangun di dek atas langsung turun ke dek bawah.
Korban saat itu berusaha menghidupkan pompa air. Semula para buruh dan nahkoda mencoba menghentikan korban agar jangan turun lagi ke dek bawah karena air masuk dengan deras.
Namun korban tetap saja turun ke dek bawah bermaksud mengatasi keadaan dengan berusaha menghidupkan alkon. “Tapi saat akan naik ke dek atas, diduga kepala korban terbentur kayu sehingga tidak bisa keluar dari ruang mesin dan meninggal dunia di dalam dek kapal yang sudah penuh air,” terangnya.
Kapal itu sendiri diketahui mengangkut bibit sawit sebanyak 1.250 pokok. “Kerugian ditaksir mencapai Rp225 juta dengan rincian kapal Rp 175 juta dan bibit sawit Rp50 juta,” terang Panjaitan. (ami)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.