Minggu, 23/07/2017

Atlet Tenis Meja Kaltim Perlu Banyak Jam Terbang

Minggu, 23/07/2017

PERLU JAM TERBANG: Atlet tenis meja Kaltim membutuhkan try out untuk meningkatkan kemampuan hingga ke level senior.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Atlet Tenis Meja Kaltim Perlu Banyak Jam Terbang

Minggu, 23/07/2017

logo

PERLU JAM TERBANG: Atlet tenis meja Kaltim membutuhkan try out untuk meningkatkan kemampuan hingga ke level senior.

SAMARINDA – Tenis meja salah satu cabang olah raga (cabor) berpotensi di Benua Etam. Terbukti saat kejurnas belum lama ini di Manado, Kaltim berhasil mempersembahkan medali emas oleh Ashfal Ashfian di nomor tunggal putra.

Ketua Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kaltim, Herry Wijaya mengatakan, untuk pembinaan usia dini, kadet dan junior di Indonesia, Provinsi Kaltim adalah yang terbaik. Tetapi begitu mereka menginjak senior selalu kalah. Menurut Herry, hal ini dikarenakan kurangnya jam terbang atlet, berbeda dengan provinsi lain yang selalu memberikan try out kepada atletnya sebagai pembinaan yang berkesinambungan.

“Memang selama ini kita kurang jam terbang, setelah mereka naik tingkat ke senior padahal potensi mereka itu sangat besar, karena saat masih junior itu atlet kami itu mengalahkan atlet-atlet yang ada di daerah lain. Nah, untuk jam terbang ini perlu biaya yang besar, inilah yang menjadi kendala selama ini, berbeda daerah lain dibantu pemerintahnya, sehingga mereka bisa maju,” bebernya.

Lebih lanjut dijelaskannya, sebenarnya Kaltim pun bisa melakukan pembinaan yang sama jika memang ada saling bahu membahu dalam meningkatkan prestasi cabang olahraha tenis meja khususnya. “Karena mereka ini membawa nama daerah jadi ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pengprov dan KONI serta pemerintah juga termasuk perusahaan-perusahaan yang bisa menjadi bapak angkat dan ini pun tidak serta merta langsung meminta kepada mereka perlu ada yang menjembatani itu,” terangnya.

Karena tambah Herry dengan melihat kondisi KONI Kaltim saat ini dirinya sangat mengerti dengan anggaran yang terbatas, apalagi KONI tidak hanya membina satu cabor tetapi puluhan cabor. “Sehingga, dengan adanya kerjasama baik KONI, pemerintah dan para petinggi-petingi bisa terpanggil untuk pembinaan atlet yang ada di Kaltim, saya yakin semua itu akan menjadi ringan dan berjalan dengan baik,”imbuhnya.

Oleh karena itu, pengprov dengan fasilitas yang ada, pihaknya hingga saat ini terus melakukan pembinaan atlet usia dini mulai usia 5 tahun dengan kerjasama dengan SD di Samarinda. Dan saat ini kurang lebih sebanyak 30 anak yang telah dibina oleh Pengprov PTMSI Kaltim, mereka diberikan pembinaan tanpa harus mengeluarkan biaya, karena pengprov sudah menyediakan fasilitas dengan sipusatkan di GOR PTMSI Jl Belibis.

“Jadi, mereka itu hanya tinggal datang latihan nanti ditangani pelatih lokal kami dan kami juga bersyukur karena adanya dukungan dari orang tua mereka dan antusias mereka juga sangat besar. Nah ini juga bisa membuat anak bisa kearah yang positif bukan hal negatif,”ujarnya.

Dengan prestasi yang diraih oleh Ashfal tersebut dapat menjadi motivasi bagi anak-anak yang saat ini dibina oleh pengprov. “Dan kami berharap, pembinaan dari usia dini ini hingga senior nanti bisa terus berkesinambungan dengan dibantu oleh semua pihak, supaya Kaltim ini memiliki atlet-atlet terbaiknya, tanpa harus ada kendala jam terbang yang selama ini terjadi karena tidak ada biaya,”pungkasnya. (rgn)

Atlet Tenis Meja Kaltim Perlu Banyak Jam Terbang

Minggu, 23/07/2017

PERLU JAM TERBANG: Atlet tenis meja Kaltim membutuhkan try out untuk meningkatkan kemampuan hingga ke level senior.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.