DISAAT KONI Kaltim bangga dan gembira dengan lolosnya banyak atlet Benua Etam ke SEA Games XXIX/2017 dan Asian Games XVIII/2018, kabar kurang mengenakan justru datang dari cabang olahraga panjat tebing. 

Dua atlet panjat tebing Kaltim yaitu Angga Cahya dan Novi Wardani harus tersingkir dari persaingan di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Asian Games setelah Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) dan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang menerapkan program promosi degradasi untuk atlet Pelatnas melakukan evaluasi.

Angga dan Novi yang memiliki spesialisasi pada kategori boulder kalah bersaing dengan atlet dari provinsi lain. Hal ini diakui  Ketua IV  PP FPTI Ahmad Subhan. “Mereka kalah bersaing dengan atlet lain saat Pelatnas di Jogyakarta dan prestasi mereka kurang bagus saat try out ke sejumlah daerah termasuk ke luar negeri. Penilaian dari PP ini didasari berbagai aspek mulai dari teknik, fisik dan juga kedisiplinan mereka selama pemusatan,” kata Subhan.

Tersingkirnya Angga dan Novi menyisakan satu atlet Kaltim yaitu Pangeran Sapto Siburian di tim panjat tebing Indonesia. Sekretaris FPTI Kaltim Ahmad Juanda sangat menyayangkan terlemparnya Angga dan Novi.  Namun FPTI Kaltim tetap bersyukur dengan sistem degradasi ini atlet bisa mengevaluasi kegagalannya mereka. 

“Semoga ini bisa menjadi evaluasi bagi mereka kedepannya supaya bisa lebih baik lagi dan memperbaiki apa yang masih menjadi kekurangan. Setidaknya Angga dan Novi sudah mendapat pengalaman selama latihan dan uji tanding di Pelatnas,” kata Juanda. (rgn)