Dengan Status Pinjam  Pakai

BALIKPAPAN – Persiba Balikpapan siap-siap hengkang dari Stadion Parikesit. Karena Pertamina akan menggunakan area itu pada pertengahan Agustus ini untuk menempatkan material perluasan kilang Balikpapan. Laga Perseru Serui yang digelar pada Minggu (6/8) bisa menjadi yang terakhir.

Ketua Panpel Pertandingan Persiba, Warsito mengatakan Pertamina selaku pemilik lahan stadion telah melayangkan surat ke manajemen Persiba untuk mengosongkan stadion. “Kita tidak main di sini (Stadion Parikesit, Red), karena tidak bisa digunakan agi, katanya ada surat tertanggal 10 Agustus harus dikosongkan,” beber Warsito, kemarin.

Persiba masih ada laga pada bulan Agustus ini menjamu PS TNI, pada Selasa (22/8). Sehingga perlu dipikirkan alternatif terdekat. “Ke luar, seperti Stadion Palaran Samarinda, tapi masalahnya tanggal 22 Agustus itu kan digunakan tim nasional U-19,” terangnya.

Karena itu, pilihan terakhir adalah bermain di Stadion Batakan Balikpapan, kendati stadion berkapasitas 45 ribu penonton itu masih penyelesaian akses masuk. “Yang kita ragukan parkir, akses jalan masuk ke dalam stadion sedang proses. Kalau kursi penonton itu kan tidak masalah, bisa masih ditolerir,” ucapnya. 

Kesempatan terpisah, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku baru saja mengirimkan surat ke Pertamina agar diberi kesempatan hingga laga kandang terakhir 22 Agustus. “Hari ini (kemarin, Red) saya kirim surat ke Pertamina meminta perpanjangan, kalau bisa Persiba main tanggal 22 Agustus. Saya bikin surat membantu Persiba kalau diizinkan, dan bisa mulai bongkar-bongkar tanggal 23. Tapi saya tidak tahu bagaimana Pertamina, karena sudah sangat mendesak,” ungkap Rizal, kemarin.

Terkait keinginan Persiba menggunakan lapangan Batakan, menurut Rizal tidak masalah sepanjang Liga dan PSSI merekomendasikan. Selama ini kata Rizal, persoalan hanya ada di jalan masuk dan parkir. “Tapi, kalau itu darurat bisa saja. Cuma penataan parkir harus kerja keras, karena belum ada. Kalau stadion sudah bisa,” tuturnya. 

Untuk pengelolaan stadion, sementara ini masih di bawah Dinas PU. Namun, kedepan akan dibuat badan pengelola apakah bentuk perseroan terbatas (PT) secara tersendiri atau libatkan pihak ketiga. “Ya, kita senang kalau ada pihak ketiga mau mengelola. Dulu, PT Persiba mau. Kalau pihak ketiga lebih bagus, supaya bisa terukur,” tukasnya. (din)