Minggu, 13/08/2017
Minggu, 13/08/2017
Minggu, 13/08/2017
SAMARINDA – Cabang olahraga bola basket selama ini sangat populer di Kaltim dan tak pernah absen disetiap ajang nasional. Namun kendala utama yang dihadapi ternyata adalah venue atau tempat pertandingan sehingga untuk mendapatkan pemain berprestasi tak bisa maksimal.
Hal ini terungkap dalam Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi ) Kaltim Minggu (13/8) kemarin yang diikuti sembilan daerah. Ketua Perbasi Kaltim Eddy Kurniawan pada kesempatan tersebut mengungkapkan kalau saat ini mereka sedang menggencarkan pembangunan sarana latihan dan pertandingan di tiga daerah.
“Kendala kami memang saat ini adalah venue latihan dan saat ini terus kami upayakan, salah satunya dengan melakukan pembenahan lapangan disekolah-sekolah baik SMP maupun SMA. Perbasi Kaltim akan membantu tetapi pihak sekolah juga harus membuka peluang dengan mencari sponsor dari luar termasuk menyiapkan segala fasilitasnya yang dipakai,” sebutnya.
“Samarinda, Kutai Kartanegara dan Balikpapan akan segera memiliki venue basket memadai. Kami berharap dari situ muncul pemain potensial dan berprestasi dan selanjutnya daerah lain juga bisa membangun venue serupa,” kata Eddy lagi.
Kegagalan tim basket Benua Etam saat PON XIX di Jawa Barat tahun 2016 lalu tak harus membuat mereka berkecil hati justru menjadi motivasi untuk bisa lebih baik. Salah satunya dengan perencanaan program yang lebih matang, karena tolok ukur basket adalah prestasi dan ini yang saat ini telah dirancang oleh pengprov dalam Rakerprov yang diikuti pengurus Perbasi dari Samarinda, Balikapapan, Kukar, Kutim, Bontang, PPU, Paser, Berau dan Kubar.
Pada kesempatan tersebut, Ketua KONI Kaltim H Zuhdi Yahya mengatakan yang menjadi salah satu kunci prestasi adalah kekompakan dalam tim, sehingga diakuinya ini yang nantinya perlu ditanamkan baik dari pengurua maupun atlet.
“Semua perlu dipersiapkan dari sekarang, dengan adanya Rakerprov Perbasi ini kami berharap program kesinambungan bisa tertata dengan baik untuk mencapai prestasi yang diharapkan,” kata Zuhdi.
Perbasi menurutnya harus memiliki program jangka panjang menuju Pra-PON dan PON sehingga, prestasi bisa ditingkatkan. “Kegagalan harus dijadikan motovasi kedepan untuk mempersiapkan diri,” tegasnya. (rgn)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.