Sabtu, 26/08/2017
Sabtu, 26/08/2017
KECEWA: Pesilat Kaltim iqbal chandra (kiri) saat meraih medali di PON Jabar 2016 lalu. Gagal di SEA Games karena kecurangan tuan rumah. (FOTO: NANCY/KK)
Sabtu, 26/08/2017
KECEWA: Pesilat Kaltim iqbal chandra (kiri) saat meraih medali di PON Jabar 2016 lalu. Gagal di SEA Games karena kecurangan tuan rumah. (FOTO: NANCY/KK)
SAMARINDA – Kecewa, itulah yang dirasakan Iqbal Chandra Pratama, atlet pencak silat Indonesia asal Kaltim yang berlaga di arena SEA Games 2017 Malaysia. Bagaimana tidak, kecurangan yang dilakukan tuan rumah saat pertandingan berlangsung Kamis (24/8) lalu membuat Iqbal kehilangan peluang mendapatkan medali. Kecurangan dilakukan wasit saat Iqbal berhadapan dengan pesilat tuan rumah membuat pelatih menariknya ke luar arena pertandingan.
Pelatih pencak silat Kaltim Sri Murni kepada harian ini kemarin menjelaskan, jika tidak ada kecurangan Iqbal memiliki kans untuk meraih emas. “Pesilat Malaysia yang dihadapinya memang rival berat Iqbal, tetapi kalau melihat teknik permainan, Iqbal masih unggul, tapi wasit sering kali membuat keputusan merugikan,” jelas Sri Murni.
Iqbal sudah unggul di babak pertama dan kedua tetapi saat babak kedua tersebut Iqbal menerima teguran tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu oleh wasit. “Di babak kedua imbang, saat jalannya pertandingan kelihatan ada kecurangan. Teknik guntingan yang jelas tidak ada kesalahan justru dikenakan hukuman kepada Iqbal, bantingan dianggap tidak sah padahal jatuh jelas. Nah, ditambah saat babak ketiga iqbal mulai mengejar poin serangan tidak ada yang masuk atau dicatat juri dan masih ada lagi kecurangan-kecurangan lainnya dari situ pelatih melayangkn protes, tetapi tidak digubris akhirnya Iqbal ditarik mundur,” sebut Murni.
Sri Murni bersama jajaran pengurus Ikatan PEncak Silat Indonesia (IPSI) Kaltim menyaksikan langsung dengan pengurus KONI Kaltim saat Iqbal bertanding dan memang kecurangan tersebut sangat terlihat dan merugikan. “Kami semua sangat kecewa. Dengan situasi ini jelas sangat merugikan dan menggangu mental psikologis atlet,” sebut Sri Murni. (rgn)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.