SAMARINDA – Pemprov Kaltim memastikan mereka tetap komitmen untuk memberikan kekurangan bonus atlet, pelatih dan manajer seperti yang dijanjikan sebelum tampil di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 lalu di Jawa Barat. Terkait hal itu, pemprov meminta kepada KONI Kaltim untuk segera mengajukan surat terkait kekurangan anggaran bonus tersebut.

Hal ini disampaikan perawkilan dari forum pelatih, atlet dan manajer, Sugeng Mochdar Senin (28/8) kemarin usai melakukan audiensi bersama Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim H Rusmadi Wongso di ruang kerjanya di Kantor Gubernur, Jl Gajahmada.

Sugeng datang bersama lima wakil forum lainnya  dan menyampaikan apa yang menjadi aspirasi mereka, yang mempertanyakan kekurangan bonus PON Jabar lalu. “Pada prinsipnya pemerintah tetap berkomitmen dan memahami itu, tetapi karena terbentur dengan regulasi aturan yang dikeluarkan oleh Kemenpora (Kementrian Pemudan dan Olahraga), secara tidak langsung menjadi hambatan dalam menganggarkan kekuarangan bonusnya. Dari hasil audiensi kami ini solusinya KONI Kaltim diminta untuk mengajukan surat mengenai hal itu, dengan perihal bukan kekurangan bonus, misalnya saja untuk biaya dana prestasi atlet PON Jabar,” papar Sugeng.

Karena itu forum menyerahkan semua ke KONI Kaltim untuk ditindaklanjuti, yang diharapkan bisa segera diselesaikan secepatnya dan langsung diserahkan langsung ke sekprov.

“Selambat-lambatnya hari ini (kemarin) karena nanti ada pembahasan anggaran oleh eksecutive dan legislatif. Kami berharap semua yang sudah kami lakukan ini bisa berbuah manis dan baik pelatih, atlet maupun manajer tidak lagi bertanya-tanya soal sisa kekuarangan bonus mereka,”  ucap Sugeng. (rgn)