MINSK - Belanda memang berhasil meraih kemenangan pada matchday ke-9 mereka di kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup A atas Belarusia dengan skor 1-3 di Borisov Arena, Barysaw, Minggu (8/10)  dinihari kemarin..

Namun sejatinya kemenangan itu tak membuat beban De Oranje untuk lolos ke Rusia tahun depan jadi ringan. Bahkan Arjen Robben dkk terancam tak lolos ke pesta sepakbola dunia empat tahunan tersebut karena mengemban misi yang sangat mustahil di laga terakhir, harus menang tujuh gol tanpa balas saat menghadapi Swedia!.

Ya, Belanda terancam gagal lolos ke Piala Dunia 2018  dan ini tak lepas dari hasil yang diraih para pesaing mereka. Belanda menang saat menghadapi Belarusia melalui gol Davy Proepper menit ke-24, disamakan tuan rumah lewat Maksim Volodko menit 55 namun tim tamu  memulihkan keunggulan melalui tendangan penalti Arjen Robben (84’) dan aksi Memphis Depay (90+3’).

Belanda tetap di peringkat ketiga dengan 16 poin. Mereka berada di belakang Perancis (20 angka) dan Swedia (19). Dengan hanya satu partai tersisa, Belanda harus mengatasi defisit selisih gol yang jauh dari Swedia. Saat ini Belanda hanya punya surplus 7 gol, sedangkan Swedia 19 gol. Keunggulan Swedia itu tak lepas dari hasil meyakinkan, beberapa jam sebelumnya. Menjamu Luksemburg, Swedia menang telak 8-0!

Kedua tim akan bertarung pada partai penutup di Amsterdam Rabu (11/10) nanti. Artinya, pasukan Dick Advocaat mesti menang minimal 7-0 agar finis runner-up dan mengintip peluang lolos ke play-off.  Dari Grup A, belum satu pun dipastikan lolos. Namun, kans terbesar dimiliki Perancis yang pada laga pamungkas “hanya” akan menjamu Belarus. 

Robben pun realistis. Winger 34 tahun itu menilai peluang Timnas Belanda untuk tampil di Piala Dunia 2018 sudah musnah. “Ini menyakitkan, sayangnya ini bagian dari olahraga. Setelah hasil laga Swedia, Anda tidak bisa melakukan apapun selain bermain lepas,” kata Robben seperti dikutip Soccerway. “Ketika Anda mendengar (Swedia menang) 8-0, itu sangat memukul. Di babak pertama kami tidak punya banyak peluang,” tambah Robben. (lbc)