Jumat, 15/12/2017
Jumat, 15/12/2017
STAND SOSIALISASI: INAPGOC sosialisasikan APG 2018 di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Samarinda, supaya lebih dikenal seluruh lapisan masyarakat bahwa penyandang disabilitas pun mampu untuk berprestasi. (FOTO: NANCY/KK)
Jumat, 15/12/2017
STAND SOSIALISASI: INAPGOC sosialisasikan APG 2018 di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Samarinda, supaya lebih dikenal seluruh lapisan masyarakat bahwa penyandang disabilitas pun mampu untuk berprestasi. (FOTO: NANCY/KK)
SAMARINDA – Indonesia 2018 Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) menggelar sosilaisasi di 20 titik 16 kota se tanah air, seperti Medan, Palembang, Batam, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Bali, Makassar, Ambon dan Samarinda. Sosialsiasi tersebut digelar hingga Jumat (15/12) hari ini, di Plaza Mulia, Jl Bhayangkara.
Panitia Asian Para Games (APG) 2018, Bambang Dwi Atmaja mengatakan, sosialisasi tersebut bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat Indonesia mengenai APG 2018 tersebut. Sehingga pengetahuan masyarakat mengenai APG semakin tinggi dan kemudian tertarik untuk memberikan apresiasi kegiatan ini, dengan menyaksikan langsung maupun tidak.
“Kami ingin yang dikatahui masyarakat itu bukan hanya Asian Games saja untuk yang normal, tetapi dibelakang itu juga ada Asian Para Games bagi penyandang disabilitas, yang juga mampu untuk mengukir prestasi di bidang olahraga dengan keterbatasan yang mereka miliki,” kata Bambang, saat ditemui disela-sela sosialisasi, Kamis (14/12), kemarin.
Sebagai tuan rumah APG 2018, lanjutnya, Indonesia akan dihadiri 3 ribu atlet disabilitas serta ofisial dari 42 negara di Asia dari anggota Asian Paralympic Committee (APC). Yang mempertandingkan 17 cabang olahraga dengan jumlah 582 nomor tanding, pada 6-13 Oktober tahun depan. “Kami dari APG mulai dari saat ini sudah melakukan berbegai persiapan termasuk dengan sosialisasi yang dilakukan dan sudah mulai berjalan sejak kemarin,” ujarnya.
Dengan slogan “The Inspiring Spirit and Energy of Asia”, Bambang menjelaskan kehadiran APG dengan empat misi, yakni deternination, courage, equality dan inspiration. Keempat misi tersebut diharapkan dapat memperkenalkan tekad dan kepercayaan diri para atlet penyandang disabilitas dalam menghadapi segala tantangan baik fisik maupun mental.
“Artinya, event empat tahun sekali ini juga berusaha untuk mempromosikan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan menjadikan aksi para atlet disabilitas ini sebagai sumber inspirasi dan motivasi,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang terpilih untuk menyelenggarakan APG dan kesempatan tersebut diakuinya menjadi salah satu implementasi dari UU Nomor 8 tahun 2016 mengenai Penyandang Disabilitas.
“Indonesia memiliki kesempatan untuk membuktikan diri untuk mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan sebagai penyandang disabilitas, menuju kehidupan yang sejahtera dan mandiri serta menjadikan Indonesia Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang ramah disabilitas,” pungkasnya. (rgn)
Jumat, 15/12/2017
STAND SOSIALISASI: INAPGOC sosialisasikan APG 2018 di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Samarinda, supaya lebih dikenal seluruh lapisan masyarakat bahwa penyandang disabilitas pun mampu untuk berprestasi. (FOTO: NANCY/KK)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.