SAMARINDA – Memasuki tahun 2018, Pengprov Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PKSI) Kaltim bakal melakukan evaluasi secara menyuluruh pada timnya, hal ini lantaran kegagalan Korfball Kaltim mendulang medali emas di Kejurnas akhir tahun 2017 lalu.

Saat itu, Korfball Kaltim harus puas meraih perunggu pada nomor tanding K4 senior dan junior. Raihan itu dianggap kurang memuaskan lantaran target meraih emas melenceng. Apalagi saat itu Kaltim bertindak sebagai tuan rumah Kejurnas korfball. 

Tak hanya itu, raihan di Kejurnas menandakan penurunan prestasi Korfball Kaltim. Pasalnya di PON 2016 silam, Korfball Kaltim berhasil membawa pulang medali perak eksibhisi. Bahkan di Kejurnas Junior, Kaltim menyabet predikat juara umum dengan koleksi 4 medali emas dan 4 medali perak. 

Ketua Pengprov PKSI Kaltim, Barkati mengakui masih banyak kekurangan dalam timnya tersebut. Sehingga ia berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh dan mampu meningkatkan prestasi korfball Kaltim

“Kuncinya ada di latihan dan pembinaan atlet. Mungkin kita kurang maksimal. Tapi kami akan evaluasi semua atlet, pelatih, termasuk official. Dan kedepannya seleksi akan lebih diperketat lagi,” ucap Barkati kemarin.

Sementara itu terkait agenda Korfball di tahun 2018, Pengprov PKSI Kaltim fokus memantau atlet di Porprov Kutai Timur. 

Bukan tidak mungkin pihaknya bakal melakukan perombakan di tim Korfball Kaltim, sembari memantau atlet berbakat yang muncul di Porprov Kutai Timur mendatang. Dia berharap masing-masing daerah benar-benar menampilkan atlet terbaiknya di Porprov nanti.

“Kita akan pantau terus atlet terbaik dari masing-masing daerah. Yang terpenting apa yang diraih di 2017 itu harus jadi motivasi supaya bisa lebih baik lagi ke depannya,” pungkasnya. (rgn)